Ruben Onsu Murka Betrand Peto Dibully Jadi Berhidung Babi, Suami Sarwendah: Anak Saya Salah Apa?

disini guna nya pantau semasa kecil ttg beretika baik dari hal kecil, sehingga ketika tekhnologi datang semakin canggih, kita bisa tahu menggunakan nya dgn yg baik pula, saya sengaja menutup muka nya krn mungkin saja itu bukan wajah pemilk account.

kalau saya balik bertanya
Anak saya salah apa ?? bersocial media saja tidak, tp knp masih trs dibilang ini resiko jd artis ??? saya tegaskan TIDAK,
jadi sang pemilik account menggunakan account ini dgn WIFI saya sudah tahu.

disini saya bilang dan tegaskan saya selalu diam jika menurut saya tidak penting, tp jika saya sudah bersuara itu tanda nya saya terusik.

jng pernah bilang diamkan saja dan jng di tanggepin, menurut saya itu bukan cara saya jika sudah menyenggol keluarga saya,

dan saya yakin tdk semua orang tua terima jika anak nya ada yg menyakiti apalagi itu tdk dikenal, krn yg tdk di kenal dgn membuat account yg menyakiti org lain dengan sengaja itulah PENJAHAT
.
Jika setelah saya upload ini pelaku dgn sengaja menghilangkan account mya saya anggap sependek itu keberanian nya, disini saya upload biar kamu tahu kalau orang tua anak yg kalian bully sedang menunggu."

Kasus serupa ini bukan yang pertama kali dialami Ruben Onsu.

Pada awal September 2020 lalu, Ruben Onsu berhasil menemui orang yang mem-bully putranya tersebut.

Alangkah terkejutnya Ruben Onsu saat tahu pelaku pem-bully Betrand Peto adalah seorang ibu rumah tangga.

Suami Sarwendah ini tak habis pikir seorang ibu rumah tangga dapat dengan tega mencaci maki anak kecil seperti Betrand Peto.

Tak hanya itu, rupanya suami dari pem-bully Betrand Peto inilah yang menunutut sang istri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada keluarga Ruben Onsu.

Saat ditemui oleh awak media, Ruben Onsu mengaku miris dengan apa yang dilakukan ibu rumah tangga tersebut.

Baca juga: Muzdalifah & Fadel Islami Jualan Ayam Geprek di Rumahnya yang Dirombak Jadi Warung, Harga Terjangkau

"Ya enggak apa-apa, kan cuma ditemui saja."

"Udah ngobrol juga, saya juga enggak upload dia."

"Menurut saya kalimatnya kurang pantas dengan anak seumuran Betrand."

"Jadi saat itu saya dapat alamatnya, saya temui, ya sudah akhirnya ngobrol, saya kasih tahu bullying dampaknya besar."