Pilkada Sidoarjo
Tim Kepolisian, Kejaksaan dan Bawaslu Sidoarjo Dalami Video Kampanye Berbau SARA
Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Sidoarjo memutuskan untuk mendalami video viral dugaan kampanye yang menjelekkan pasangan calon lain
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Sidoarjo memutuskan untuk mendalami video viral dugaan kampanye yang menjelekkan pasangan calon lain dengan membawa isu Suku, Ras, Agama dan Antar golongan (SARA) oleh oknum tokoh masyarakat berinisial ZH ketika kegiatan rutinan salah satu ormas keagamaan di Tanggulangin, Sidoarjo.
"Kami (Gakkumdu) sepakat untuk mendalami video dugaan berbau SARA tersebut," ucap Komisioner Bawaslu Divisi Penindakan Penanganan Pelanggaran Pemilu, Agung Nugraha ketika dikonfirmasi, Rabu (4/11/2020).
Pantauan lokasi, Tim Gakkumdu yang terdiri dari unsur Kepolisian, Kejaksaan dan Bawaslu terlihat duduk bersama di ruang klarifikasi Bawaslu Sidoarjo Jalan Pahlawan Sidoarjo. Ketiga unsur lembaga itu terpantau sejak siang hingga petang mendiskusikan terkait persoalan tersebut.
"Ini tadi baru selesai. Tim Gakkumdu sepakat memutuskan mendalami dugaan pelanggaran tersebut," aku Agung.
Meski demikian, Agung enggan menjelaskan lebih detail terkait materi yang didalami video viral berbau SARA itu.
"Nanti ya," akunya singkat.
Baca juga: Statistik Khabib di UFC Masih Kalah dengan Islam Makhachev, Saudara Seperguruan Lebih Susah Dipukul
Baca juga: Pengasuh Baru Kiano Tak Kalah Cantik dari Paula, Asal-usul Echi Unyu Tak Biasa, Anak Perwira TNI
Baca juga: Hasil Liga Champions - Alvaro Morata Cetak Brace, Juventus Lumat Ferencvaros 4-1
Diberitakan sebelumnya, Daryanto, salah satu warga Kecamatan Wonoayu melaporkan video ceramah viral di group WhatsApp (WA) dan media sosial tersebut ke Panwascam Tanggulangin.
Dalam video berdurasi 2 menit 45 detik yang viral tersebut dilakukan oleh pemuka agama yang diketahui adalah pengurus sebuah organisasi di Tanggulangin yakni ZH.
ZH menyampaikan kepada jamaah yang hadir, mengharuskan memilih pasangan calon asli dari Sidoarjo yaitu nomor 2, karena asli Sidoarjo.
Perlu diketahui Pilkada Sidoarjo 2020 di ikuti tiga pasang calon bupati dan wakil bupati yang bertarung di pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Paslon nomor urut 1 , Bambang Haryo Soekartono (BHS)- Taufiqulbar yang diusung Patai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat dan PPP.
Paslon Nomor urut 2, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Paslon nomor urut 3, Kelana Aprilianto-Dwi Astutik yang di usung PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Ironisnya, ZH juga mempengaruhi jamaah dengan menyudutkan paslon lain yaitu paslon nomor 1 dan 3 dengan isu membawa SARA.
"Jika paslon 1 yang jadi, disana ada orang PKS nya, PKS itu ada HTI nya. Jika Paslon Nomor 1 jadi, maka Bapak dan Ibu nantinya diajak pakai celanan cingkrang dan pakai cadar semua. Padahal kita ingin HTI menyingkir dari Sidoarjo," kata Daryanto sambil menunjukan rekaman video tersebut.
Masih dalam video tersebut, lanjut Daryanto, juga berisi ajakan agar tidak memilih paslon nomor urut 3 yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN).