Cabup Sidoarjo Kelana Aprilianto Dengarkan Curhat Warga, Diskusi dan Beberkan 100 Hari Kerja Pertama

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 3, Kelana Aprilianto temui tokoh dan warga Perumahan Deltasari, Waru, Sidoarjo, Minggu malam (8/11/2020).

Dalam kedatangan Kelana Aprilianto yang didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan, Haji Masnuh itu digelar diskusi sekaligus curhat warga soal permasalahan di Sidoarjo.

Menjawab pertanyaan warga, Kelana mengaku pada 100 hari pertama kerja jika dirinya menjabat sebagai Bupati Sidoarjo akan melakukan pembenahan, evaluasi hingga mencari sumber masalah dan penentuan target.

Baca juga: Jajal Seluruh Mobil Listrik dan Sedan di BMW Astra Saloon Week, Ada Voucher Bahan Bakar Rp 20 Juta

Baca juga: Pelaku Penipuan Duplikasi Akun FB Wakil Bupati Sampang, Minta Transfer Uang, Haji Ab: Abaikan!

"Kami ingin mengidentifikasi permasalahan dan akan membuat perencanaan yang baik sehingga kerja kami bisa dirasakan masyarakat," ungkap Kelana Aprilianto.

Selain itu, berdasarkan rilis yang diterima TribunJatim.com, Kelana juga menjelaskan peranan penting Dwi Astutik yang akan membawa warna baru, karena Wakil Bupati Sidoarjo akan diisi oleh sosok perempuan.

"Kami dalam tugas tidak akan overlapping sehingga hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati rukun, amanah, dan harmonis. Akan ada pembagian tugas karena kami tidak bisa berjalan sendiri-sendiri," paparnya.

Baca juga: Ibu Rizky Billar Manut Kata Anak Soal Nikah, Rizky Billar dan Lesty Gelagapan, Rosmala: Nurut Aja

Baca juga: Hari Ini Uji Coba Penutupan Jalan Basuki Rahmat Malang, Dilakukan Bersifat Aktivitas Terbatas

Sementara itu, pada pertemuan yang berlangsung tersebut Kelana mengaku dengan adanya diskusi ini bisa memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Sidoarjo ke depannya.

"Kami sangat senang sekali mendapat informasi dan masukan untuk membangun Sidoarjo ke depan agar tidak kalah dengan Surabaya," tandasnya. 

Sementara Ketua Tim Pemenangan, Haji Masnuh mengungkapkan jika pendampingannya terhadap Kelana-Dwi Astutik lantaran melihat Sidoarjo sebagai wilayah penyangga masih kalah jauh dari Surabaya.

"Karena itu Sidoarjo tak bisa dibuat main-main, tidak bisa untuk belajaran, perlu pemimpin yang siap take-off, dan itu Pak Kelana bersama Ibu Dwi Astutik," ujar mantan bendahara umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Penulis: Aqwamit Torik

Editor: Heftys Suud