Pilwali Surabaya 2020
Whisnu Sakti Buana Tanggapi Deklarasi Banteng Ketaton di Surabaya
Politisi sekaligus Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana menyikapi Deklarasi Banteng Ketaton Surabaya
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Politisi sekaligus Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana menyikapi Deklarasi Banteng Ketaton Surabaya.
WS (Whisnu Sakti) menyatakan, hal tersebut merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi di arus bawah, dalam menentukan arah dukungan terhadap Pilwali Surabaya 2020.
’’Saya tetap mengamankan rekomendasi dan patuh perintah partai," katanya, Senin (9/11/2020).
Sebelumnya, Kader Banteng Ketaton (BK) Surabaya menyatakan sikap untuk mendukung paslon nomor urut 2 (Machfud Arifin-Mujiaman). Deklarasi dukungan tersebut digelar di kawasan Posko Pandegiling Surabaya, kemarin.
Baca juga: Machfud Arifin-Mujiaman Kirim Karangan Bunga Ucapan Ultah untuk Whisnu Sakti
Tokoh Banteng Surabaya, Mat Mochtar bahkan dengan tegas menyatakan dukungannya kepada calon Walikota Machfud Arifin.
Pria yang biasa disapa MM ini menegaskan, pengalihan dukungan dalam Pilwali Surabaya lantaran seluruh Kader Banteng Ketaton kecewa atas tidak direkomendasikannya Whisnu Sakti sebagai kader murni partai.
Politisi yang masih menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya ini menilai kekecewaan para kader Banteng Ketaton atau BK kembali ke hak personal masing-masing.
Sebab, sebagian besar kader BK bukan bagian dari struktur partai PDI Perjuangan.
"Namun sebagai kader partai, saya wajib me-merahkan Surabaya, mendukung calon yang diusung oleh PDI Perjuangan,’’ terang WS.
Menyoal deklarasi yang dilakukan di kawasan Posko Pandegiling Surabaya, Alumnus ITS Surabaya ini menerangkan, Posko tersebut memang didirikan oleh mendiang ayahnya, Almarhun Ir Soetjipto.
Namun, saat ini sudah menjadi aset milik partai.
"Banyak kegiatan kerakyatan yang digelar disana. Toh kemarin informasinya di luar Posko. Kalau di dalam halaman posko, beda urusannya,’’ pungkasnya.