Dinas Pendidikan Pamekasan Sepakat Lanjutkan PTM, Tapi Harus Penuhi Syarat Ini
Dinas Pendidikan (Disdik), Kabupaten Pamekasan, Madura, sepakat melanjutkan atau memperlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk murid SD dan SMP
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik), Kabupaten Pamekasan, Madura, sepakat melanjutkan atau memperlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk murid SD dan SMP pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Disdik Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, hasil rapat koordinasi (rakor) tentang PTM, disepakati untuk dilanjutkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Kata dia, Pamekasan memperlakukan PTM sejak 23 September 2020 hingga November 2020 untuk tingkat SD dan SMP.
Setelah mempertimbangkan berbagai pendapat, masukan dan arahan dari sejumlah pihak.
Baca juga: Siswa SD dan SMP Kota Madiun Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Wajib Masker dan Face Shiled di Kelas
Mulai dari pihak keamanan, wali murid dan Korwil Pendidikan Pamekasan dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP dan unsur PGRI menyepakati untuk dilanjutkan.
Selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung, pihaknya belum menemukan klaster baru persebaran Covid-19 di tingkat sekolah.
Sebab, sekolah dianjurkan dan didampingi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menyatakan belum ada klaster persebaran Covid-19 dari lingkungan Disdik. Baik dari SD maupun SMP. Saya berharap, ke depan pelaksanaan PTM semakin baik,” kata Akhmad Zaini kepada TribunMadura.com, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, Sekda Pamekasan, Totok Hartono menyampaikan, sejak PTM dilaksanakan di SD dan SMP, tidak ada laporan klaster baru.
Pelaksanaan PTM dinilai berjalan dengan baik.
Meski demikian, langkah preventif saran dia, perlu terus ditingkatkan.
"Penerapan protokol kesehatan (prokes) dinilai sudah cukup bagus. Kita tidak mendapatkan laporan siswa-siswi terpapar," ujarnya.
Totok juga menjelaskan, pemantauan terhadap pelaksanaan PTM dan interaksi di sekolah harus lebih ketat dan terus dipantau.
Sebab, anak-anak kadang lupa pakai masker dan masih berkerumun.
Itu harus terus dipantau oleh kepala sekolah dan para guru.
"Penerapan prokes juga tetap dilakukan dengan ketat. Semua pihak harus saling mengingatkan dan menegur," peringatnya.