Inovasi Alternatif Beading: Mahasiswa UC Surabaya Rancang Busana 'Kulit Kerang' Ready To Wear Deluxe

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mahasiswa Fashion Product Design and Business Universitas Ciputra (UC) Surabaya menjadi satu desainer yang memamerkan karya fasion terbaiknya dalam Surabaya Fashion Parade secara virtual pada 7-8 November 2020 lalu.

Karya yang ditampilkan para mahasiswa UC Surabaya cukup beragam, mulai dari busana kerja multi style, lounge wear, baju pesta glamour, dan berbagai macam aksesoris menarik dari bahan-bahan yang unik.

Salah satunya Cindy Suryanto yang merancang busana Ready To Wear Deluxe dengan memanfaatkan kulit kerang mutiara sebagai alternatif material beading.

Baca juga: Sambil Sisir Sungai Kalimas Surabaya, Jogoboyo Deklarasi Pilkada Jatim Aman

Baca juga: Starting Grid MotoGP Valencia 2020 - Morbidelli Pole Position, Kandidat Juara Tercecer dari 10 Besar

"Limbah kulit kerang yang sebelumnya tidak memiliki nilai lebih, saya olah dengan teknik upcycle yang diaplikasikan kedalam busana," kata Cindy kepada awak TribunJatim.com, Minggu (15/11/2020).

Hal ini Cindy lakukan untuk dapat meningkatkan nilai jual, nilai guna, nilai estetika serta menampilkan sisi artistik dari segi perancangan.

Busana ini juga dirancang untuk para wanita menengah keatas yang sering menghadiri formal event. 

Perancangannya berfokus pada siluet busana bustier atau korset dan tren warna White, Black, dan Ash Grey dipilih untuk menonjolkan detail beading pada busana. 

Baca juga: Viral Video CCTV Perampok Gondol Mesin ATM Sekaligus Isinya, Polisi Sebut Baru Pertama Kali Terjadi

Baca juga: Cetak e-KTP Masih Belum Bisa Diseluruh Kecamatan Kabupaten Gresik

Sementara style desain, direksi dan sillhouette busana yang ia pamerkan terlihat elegant, modern dan edgy dengan tujuan menunjukan sisi keunikan dari aplikasi material beading yang dipamerkan. 

Cindy berharap Industri fasion terutama para desainer dapat membuka lebih banyak peluang dengan memanfaatkan limbah kulit kerang secara sustainable agar dapat di upcycle dan digunakan sebagai alternatif material beading.

"Saya ingin membantu memperluas lapangan kerja dengan berbagai pengrajin SDM di Indonesia untuk lebih meningkatkan sustainability pada lingkungan," ungkap perempuan yang pernah meraih Juara Fashion Design CWFW 2016 itu.

Sementara itu, salah satu panitia untuk slot Universitas Ciputra, Agnes Olivia Gondoputranto mengatakan mahasiswa UC harus mampu memanfaatkan teknologi dan gerakan sustainability.

"Dimasa pandemi ini masyarakat dituntut untuk bisa bersikap pantang menyerah dan tetap menghasilkan karya yang inovatif," ujar Olive sapaan akrabnya.

Ia berharap agar karya-karya mahasiswa UC dapat diterima di pasaran dan dikalangan masyarakat luas.

"Semoga mahasiswa dapat melanjutkan konsep yang mereka bawa ini menjadi sebuah bisnis yang marketable dan sustainable," pungkasnya. 

Penulis: Zainal Arif

Editor: Heftys Suud