Penanganan Covid
KONI Jatim Gelar Swab Test Tahap Kedua Bagi Atlet dan Pelatih Puslatda New Normal
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menggelar swab test tahap kedua bagi atlet dan pelatih yang masuk dalam Puslatda New Normal (PNN)
Penulis: Khairul Amin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menggelar swab test tahap kedua bagi atlet dan pelatih yang masuk dalam program Puslatda New Normal (PNN) persiapan menghadapi PON XX 2021 di Papua.
Swab test pertama dalam program PNN sudah dilakukan pada bulan September lalu .
Baca juga: Liga 1 2020 Mandek, Koko Ari Araya Fokus Kuliah Online
Baca juga: Cerita Bek Sayap Arema FC Kena Pukul Suporter Saat Main Tarkam di Jember
Disampaikan ketua harian KONI Jatim, M Nabil, pada TribunJatim.com, swab tes tahap kedua ini diikuti kurang lebih 600 orang yang terdiri dari atlet dan pelatih.
Dilakukan sejak hari Selasa (17/11/2020) kemarin, dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (20/11/2020) besok.
"Swab test tahap kedua sedang berjalan bertahap, kami koordinasi dengan rumah sakit Dr Soetomo, dan RS Menur. Hingga hari ini sudah selesai separuh, 300 atlet lebih," kata M Nabil, Kamis (19/11/2020).
"Bertahap karena gak boleh banyak-banyak, sosial distancing," tambahnya.
Upaya ini, kata M Nabil, dilakukan untuk memproteksi semua elemen yang tergabung dalam Puslatda dari ancaman Covid-19.
Ia bersyukur, sejauh ini berdasarkan laporan hasil swab test sementara, belum ada laporan yang menyatakan atlet atau pelatih positif Covid-19.
Baca juga: Target Suzuki Berikutnya di MotoGP 2020, Jadi Juara Konstruktor: Triple Crown
Baca juga: Jadwal MotoGP Portugal, Seri Pamungkas Tersaji Akhir Pekan Ini, Keluhan Valentino Rossi pada Yamaha
"Mereka harus melakukan tes swab, kalau negatif berarti lanjut ikut PNN dan berlatih dengan protokol kesehatan yang sudah kami buat,” jelasnya.
Jika hasil tes ternyata ada yang positif, diucapkan Nabil, maka akan langsung dilakukan isolasi sampai dinyatakan sembuh atau negatif.
“Tidak (dicoret), tapi nanti mereka diisolasi sampai sembuh, baru bisa ikut Puslatda New Normal lagi. Yang penting masuk harus betul-betul dalam keadaan aman,” jelas M Nabil.
Masih kata Nabil, KONI Jatim telah membuat protokol kesehatan yang ketat.
Selama PNN, atlet, pelatih, dan mekanik, menjalani kamp di berbagai tempat dengan menerapkan bubble system.
Yaitu menempatkan mereka dalam satu lingkungan tertentu bersama dengan orang-orang yang sama dalam periode waktu yang sudah ditentukan.
Semua yang masuk dalam skuad Puslatda dilarang keluar masuk dari mess dan tempat latihan. Termasuk tidak menerima kunjungan dari orang luar.
Baca juga: Begini Horornya Jika Wasit Magang Pimpin Duel Tarung MMA: Petarung Dibiarkan KO hingga 3 Kali
Baca juga: Ikuti Jejak Yanto Basna, Pemain Muda Persipura Bakal Dipinjamkan ke Klub Liga Thailand
Setiap hari harus melakukan pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker yang diganti secara berkala, kemudian mencuci tangan, dan menggunakan peralatan sendiri-sendiri.
“Kalau ada yang harus pindah tempat dari mess ke tempat latihan, maka akan disiapkan mobil,” ucap Nabil.
Nabil menyebut bahwa PNN merupakan skema yang paling tepat pada situasi tengah pandemi.
Pasalnya, program Training From Home (TFH) yang sebelumnya dilakukan dinilai sudah cukup lama dan kurang memberikan dampak positif signifikan.
Itu terlihat dari hasil tes kesehatan dan tes fisik yang dilakukan, terjadi peningkatan berat badan dan penurunan kondisi fisik.
"Kami akan berupaya maksimal untuk prestasi Jatim ke depan," pungkasnya.