Setahun Khofifah Bentuk Biro Pengadaan dan Jasa, Raih Penghargaan dan Jadi Pusat Keunggulan
Inovasi Gubernur Jawa Timur diganjar penghargaa Indonesia Government Procurement Awards 2020 kategori Pusat Keunggulan Pengadaan dari LKPP.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Inovasi bidang pengadaan dan jasa Pemprov Jawa Timur mendapatkan apresiasi pemerintah pusat di skala nasional.
Pasalnya, inovasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diganjar penghargaa Indonesia Government Procurement Awards 2020 kategori Pusat Keunggulan Pengadaan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Dalam wawancara, Kamis (19/11/2020), Khofifah menjelaskan bahwa penghargaan berupa piagam dan plakat tersebut diberikan berdasarkan penilaian indikator tingkat kematangan Unit Kerja Pegadaan Barang/Jasa (UKPBJ).
Dimana Jawa Timur ternyata telah mencapai tingkat kematangan level tiga. Selain itu indikator lainnya yakni soal kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia.
Tingkat keterisian jabatan fungsional di Jatim juga sudah ada di atas 30 persen. Dan Pemprov Jatim dinilai mampu meningkatkan kapasitas kemampuan SDM Pengadaan Barang/Jasa (PBJ).
Baca juga: Pengalaman Nonton Bioskop di Dalam Mobil Ala 80an, Pertama di Jawa Timur
Baca juga: Nekat Cari Ikan di Laut Selatan, Warga Lumajang Hanyut Terseret Arus Deras
Termasuk secara aktif menyelenggarakan Uji Kompetensi terutama untuk pejabat fungsionalnya.
"Keaktifan ini diperhitungkan sejak diamanatkan melalui Perpres 16/2018," ujar Gubernur Khofifah.
Seusai menerima penghargaan, Gubernur Khofifah mengapresiasi Biro PBJ Provinsi Jatim yang telah berkomitmen menerapkan pengadaan barang/jasa yang cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, dan responsif (Cettar).
“Kita bersyukur alhamdulillah, Biro Pengadaan Barang/Jasa yang baru setahun ini bisa dijadikan referensi pusat unggulan. Ini harus menjadi catatan penting bagi Pemprov Jatim karena masih ada PR lagi,” ucapnya.
Ia berpesan agar jajaran ASN Pemprov Jatim tak boleh lelah berinovasi untuk meningkatkan transparansi pengadaan barang dan jasa.
“Inovasi harus dilakukan lebih banyak lagi dan tranparansi harus makin ditingkatkan,” kata Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bahwa ia semngaja membantuk biro ini untuk menutup celah potensi kolusi dan korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa.
Ia ingin maksimalkan transformasi digital serta profesionalisme SDM dalam pengadaan barang dan jasa ke depan.
Baca juga: Pura-pura Kaya, Buruh Giling Tebu Memperdaya Siswi SMA di Tulungagung, Tiduri Korban hingga Hamil
Baca juga: Imel Putri Cahyati Pamer Pesta Mewah Ulang Tahunnya, Hartanya Bak Tak Luntur Cerai dari Sirajuddin
Dengan pendekatan tersebut pola praktik kolusi yang potensial terjadi dalam hal pengadaan barang/jasa dapat diminimalisir.
“Kita ingin proses pengadaan barang dan jasa bisa tersistem, akuntabel dan transparan. Intinya transformasi digital dan profesionalisme SDM harus kita tingkatkan,” pungkasnya.