Tempat Wisata Jawa Timur
Harga Tiket Masuk Telaga Rambut Monte Blitar, Punya Air Indah Berwarna Biru, Ini Lokasi dan Aksesnya
Di sana terdapat candi yang dipakai untuk tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada zaman Kerajaan Majapahit.
Dalam perjalanan menuju tempat wisata ini, wisatawan yang datang akan dimanjakan dengan keindahan pemandangan sekitar Telaga sepanjang perjalanan.
Hamparan sawah warga setempat dan pemandangan yang hijau dari perkebunan teh menjadi sebuah obat penenang bagi wisatawan yang datang.
Wisata Rambut Monte bisa dikategorikan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, Candi Rambut Monte, petilasan atau tempat untuk bermeditasi karena pengujung bisa menemui sumber mata air pegunungan yang bersih.
Untuk memberi kesan lebih nyaman bagi pengunjung, pihak pengelola telaga pun menyediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam di sekitar telaga.
Keindahan lokasi Rambut Monte ini kian bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang jernih kehijauan.
Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di area telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat kolam tersendiri untuk berenang menikmati hijaunya alam di Rambut Monte.
Telaga Rambut Monte juga terkenal dengan keunikan danaunya yang berwarna hijau namun di tengah-tengah telaga, terlihat lingkaran membentuk lingkaran air berwarna biru muda yang jernih.
Secara ilmiah warna biru yang ditimbulkan merupakan adanya kandungan mineral yang keluar dari dua sumber mata air di dalam telaga.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Malang Night Paradise November 2020, Reguler & Terusan, Ada Promo Menarik Menanti!
Baca juga: Harga Tiket Masuk Wisata Petik Kurma, Nikmati Aneka Olahan Pohon Kurma hingga Beli Batik Motif Kurma
Sejarah yang ada di Rambut Monte

Keberadaan ikan-ikan di dalam telaga ini diyakini warga sekitar memiliki cerita sejarah.
Merurut cerita warga sekitar, Telaga Rambut Monte memiliki air yang indah berwarna biru.
Warna biru tersebut konon berasal dari seorang yang tidak memiliki keturunan yang bernama Mbah Monte.
Dia memiliki dua orang murid.
Suatu ketika Mbah Monte kecewa terhadap tindakan dari kedua muridnya yang telah menyalahgunakan ilmu yang sudah diajarkan.
Akhirnya Mbah Monte pun murka dan membakar pohon-pohon yang berada di sekitar danau.