Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Khofifah Luncurkan Jatim Bejo untuk Berdayakan UMKM Sebagai Penyedia Barang-Jasa Pemerintah Daerah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching program Jawa Timur Belanja Online di Dyandra Convention Center, Kamis (19/11/2020).

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meluncurkan Jatim Bejo di Dyandra Convention Center, Kamis (19/11/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching program Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) di Dyandra Convention Center, Kamis (19/11/2020). 

Inovasi ini menjadi sistem yang digadang untuk mencegah adanya korupsi kolusi dan nepotisme dalam pengadaan barang dan jasa, serta juga mendorong transparansi.

Tidak hanya itu, platform Jatim Bejo juga dibentuk untuk memberdayakan UMKM agar bisa ikut berperan dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemda Jatim. 

Untuk bisa menerapkan Jatim Bejo, yang harus ada adalah transformasi digital supaya jaringan lebih luas untuk diakses siapa saja. 

“Proses ini adalah kebutuhan. Sering kita merasa sudah berlari orang lain berlari. Sesungguhnya masing-masing OPD sudah memiliki aplikasi. Yang kita butuhkan saat ini adalah sinergitas, koneksitas, dan big data. Dengan begitu, dari satu sumber saja sudah bisa dapat banyak mengakses informasi," ungkapnya.

Baca juga: Jenazah Warga Tulungagung Terduga Korban Pembunuhan Dievakuasi, Polisi Akan Gelar Olah TKP Tambahan

Baca juga: Nasib Tragis Anak Cantik Diperkosa Kakek Tua, Bunuh Diri Tahu Pelaku Bebas, Keluarga Pilu: Memandang

Tidak hanya itu, yang juga dibutuhkan adalah profesionalisme SDM. Ia menjelaskan, BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jatim sejak bukan Agustus 2020 sudah punya sertifikasi untuk mengelola manajemen SDM pengadaan barang dan jasa. 

Sertifikasi itu diperoleh dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah).

"Selain transformasi digital, maka SDM yang profesional juga adalah kebutuhan. Pada posisi saat ini, BKD ada inovasi Si Master dan untuk keamanan laut ada inovasi Si Layar. Yang kesemuanya, harapannya Jatim makin CETTAR. Makin efektif, makin efisien, dan tentu makin cepat, makan transparan dan akuntabel," tegasnya.

Mantan Menteri Sosial itu juga menekankan bahwa adanya Jatim Bejo ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo untuk membeli produk lokal.

Baca juga: Polisi Periksa Sembilan Orang Saksi, dan Kembali Datangi TKP Untuk Ungkap Pembakaran Bayi

Baca juga: Nasib Nahas 3 Warga Oku Tewas Disambar Petir saat Mengecas Ponsel, 1 Orang Selamat, Ini Kronologinya

Presiden Jokowi telah berpesan bahwa belanja di bawah Rp 2,5 miliar harus menyerap produk usaha mikro. 

“Untuk belanja di atas Rp 2,5 miliar, maka belanja menyerap produk dari usaha kecil dan menengah. Kebijakan ini harus nyekrup baik dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota," pungkasnya. 

Jatim Bejo merupakan platform toko daring yang mempertemukan antara demander dalam hal ini adalah perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim dan pemeringah kabupaten kota, dengan suplier UMKM dan penyedia barang dan jasa.

Upaya peluncuran Jatim Bejo ini merupakan bentuk pemberdayaan UMKM lokal dan penyedia yang biasa bertransaksi dengan pemerintah. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved