Kediri Bangkit dari Pandemi Lewat Dhoho Street Fashion Ke-6, Dorong Roda Ekonomi UMKM Tenun Ikat
Dhoho Street Fashion ke-6 digelar di tengah pandemi Covid-19. Dorong roda ekonomi UMKM tenun ikat Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Hefty Suud
TRIBUNAJTIM.COM, KEDIRI - Dekranasda Kota Kediri menggelar Dhoho Street Fashion (DSF) ke-6 di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Kegiatan yang digelar sesuai protokol kesehatan ini berlangsung di altar Goa Selomangleng, Kota Kediri, Minggu (22/11/2020).
Agenda DSF ke-6 sekaligus menandai semangat dan roda ekonomi harus berputar, khususnya bagi UMKM tenun ikat Kota Kediri berikut lini usaha lainnya yang mengikuti.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Mas AW Sindir Pemkab yang Dinilai Belum Serius Dorong Bumdes
Baca juga: Bupati Haryanti Sutrisno Resmikan Gedung DPD LDII Terbaru, Sekaligus Buka Musda VI Kabupaten Kediri
Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri mengungkapkan, pagelaran peragaan busana ini bertujuan untuk mempromosikan tenun ikat Kediri ke pasar yang lebih luas dan memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri untuk menampilkan tenun ikat Kediri.
DSF kali ini mengangkat tema Energy of Kilisuci, perempuan yang rela menjadi pertapa di Goa Selomangleng untuk melindungi Kediri dari marabahaya.
Energi Kilisuci ini diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat dan roda ekonomi UMKM di Kota Kediri.
Kisah Dewi Kilisuci inilah yang menginspirasi tema DSF tahun ini. Energy of Kilisuci, sebuah kekuatan agar masyarakat mampu bertahan dari pagebluk pandemi Covid-19.
Pada saat pandemi, omzet pengusaha tenun ikat Kota Kediri dan juga lini usaha yang mengikutinya misalnya penjahit busana turun drastis. Maka, segala upaya untuk kembali mempromosikan harus dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Baca juga: Persipura Jayapura Sepakat Pinjamkan Todd Rivaldo Ferre ke Klub Liga Thailand
Baca juga: Harga Tiket Masuk Bukit Sewu Sambang Banyuwangi, Nikmati Panorama Selat Bali, Cocok Buat Berkemah
DSF kali ini menampilkan karya desainer tamu Priyo Oktaviano, Era Soekamto, dan Samira M Bafagih. Selain itu juga menghadirkan desainer kebanggaan Kota Kediri yaitu SMKN 3 Kediri, Luxe Caesar Boutique, Azzkasim, dan Numansa Batik Dermo.
Gelaran ini juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Kofifah Endar Parawangsa, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin, Putri Indonesia 2020 Roro Ayu Maulida.
Fashion show dipandu oleh Lima sebagai show director dengan tata musik Nugie Wilis.
Priyo Oktaviano, salah satu desainer menampilkan koleksi 12 outfits dalam koleksi Awakening of Kilisuci.
"Tahun lalu menampilkan koleksi lebih muda dengan warna-warna neon, kali ini saya menghadirkan koleksi untuk wanita yang elegan, emasipasi wanita kekinian yang aktif di segala bidang profesi,” ungkapnya.
Sementara Desty Rachmaning Caesar, desainer Kota Kediri dengan brand Luxe Caesar Boutique menampilkan 2 outfits.