Besaran UMK Jawa Timur 2021
UMK Sidoarjo 2021 Naik Rp 100.000, Buruh dan Pengusaha Masih Bersilang Pendapat
Meski telah ditetapkan UMK Sidoarjo 2021 naik Rp 100.000, kalangan buruh dan pengusaha masih bersilang pendapat.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh Sekretaris DPC Sarbumusi Sidoarjo, Ahmad Yani. Dia mengaku sangat kecewa karena gubernur menetapkan UMK di beberapa wilayah, khususnya di Sidoarjo hanya berdasarkan kebijakan prorate (prorata).
"Penetapan UMP Jatim kemarin naik 5,65 persen. Seharusnya kenaikan UMK juga mengikuti persentase itu," ujarnya.
Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Menerjang Sidoarjo, Tiang Listrik Ambruk dan Sejumlah Pohon Tumbang
Menanggapi perbedaan pendapat itu, kalangan dewan berharap kedua belah pihak bisa legawa. Seperti yang disampaikan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Mimik Idayana.
Menurutnya, pertimbangan kenaikan UMK juga harus dilihat dari dua sisi. Saat ini baik pengusaha ataupun pekerja juga sedang mengalami situasi sulit karena pandemi Covid-19.
“Ekonomi sulit, harus saling legawa,” kata politikus Partai Gerindra itu.
Jika kenaikan UMK terlalu tinggi, lanjut Mimik, tentu juga memberatkan pengusaha. Khawatirnya, mereka justru memilih hengkang ke daerah yang memiliki UMK lebih rendah.
"Jika itu terjadi, nanti yang rugi juga warga Sidoarjo. Karena sulit mencari pekerjaan,” sambungnya.
Demikian sebaliknya, kalau UMK terlalu rendah juga kasihan kepada para pekerja. Saat ini mereka sangat membutuhkan upah untuk memenuhi kebutuhan agar bisa bangkit juga.
Baca juga: Banyak Temukan Jalan Rusak, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono Warning Dinas PU: Ini Sangat Membahayakan
“Harus saling pengertian untuk bersama-sama menggerakkan ekonomi guna pemulihan ekonomi,” kata dia.
Serupa yang dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati. Ia berharap tidak ada lagi gesekan antara kedua belah pihak terkait penentuan UMK ini.
"Harapan kami, Sidoarjo tetap aman dan nyaman untuk investasi, dapat meminimalisir korban PHK dan tentunya kami akan sangat bersyukur kalau tidak ada PHK," harapnya.
Editor: Dwi Prastika