Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tempat Wisata Jawa Timur

Harga Tiket Masuk Lembah Tumpang, Wisata Baru di Malang Bak Zaman Majapahit, Ini Rute Lokasinya

Simak informasi wisata baru di Kabupaten Malang, Lembah Tumpang. Mulai dari harga tiket masuk hingga rute menuju lokasi.

KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Sejumlah patung berbentuk arca di Lembah Tumpang, destinasi wisata di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. 

Tidak jauh dari arca, berdiri repelika Candi Borobudur.

Di lokasi itu juga terdapat kolam renang yang juga dikelilingi oleh patung.

Di salah satu sudut tebing yang di bawahnya terdapat kolam ikan, berdiri patung seorang puteri dengan mahkota di kepalanya.

Seluruh replika itu membuat kawasan tersebut seperti kota masa di lalu.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Ngerit Stone Park, Wisata Bebatuan di Trenggalek, Lihat Rute dan 6 Spot Unggulan

Pemilik Lembah Tumpang, Yogi Sugito mengatakan, lokasi wisata itu dibangun dengan konsep kejayaan kerajaan masa lalu.

Yakni Kerajaan Singosari yang berpusat di Malang dan Kerajaan Majapahit yang menguasai Nusantara.

Awalnya lembah itu tidak berfungsi. Pemilik lahan tidak bisa memanfaatkannya karena berlumpur.

Sedangkan, sumber air terus mengalir dari tebing yang mengapit lembah tersebut.

“Jadi saya menemukan lahan Lembah Tumpang ini awalnya berupa lahan terlantar. Lahan tidak difungsikan oleh pemilik karena lumpur. Tapi saya melihat banyak sumber air di kanan kiri tebing dan air itu setelah saya analisakan di lab, hasilnya jernih dan bagus sekali. Dengan potensi sumber air yang jernih itu saya beli, saya bangun banyak pemandian dan beberapa saya gunakan untuk kolam ikan,” ujar dia dilansir dari Kompas.com.

Yogi mengatakan, selain untuk wisata alam, dirinya juga ingin membangun wisata edukasi.

Oleh karenanya, kawasan itu dibuat dengan konsep masa lalu dengan banyak arca dan candi.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Batu Flower Garden dan Eco Green Park, Pemandangan Indah hingga Banyak Wahana Seru

“Bangunannya kalau dilihat ini bernuansa kerajaan. Kerajaan Majapahit dan Singosari. Itu maksud saya pertama sebagai kawasan wisata itu harus tampil beda. Mengapa kita pilih Kerajaan Majapahit dan Singosari, yang pertama untuk mengenang kejayaan kerajaan di zaman dulu yang sampai menguasai luar negeri,” katanya.

“Dan itu membanggakan bagi kita semua. Nenek moyang kita sangat jaya. Kita menghargai dengan mengenang Kejayaan Majapahit dan Singosari.

Kedua untuk pembelajaran anak sekolah. Ada patung-patung yang saya sendiri juga tidak hafal. Makanya Kementerian Pariwisata itu menamakan ini sebagai wisata edukasi. Karena bagus sekali untuk pembelajaran sejarah,” jelasnya.

Yogi mulai membangun kawasan lembah itu pada awal tahun 2015.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved