Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Tulungagung

Kasus Covid-19 Melonjak, Tulungagung Tingkatkan Operasi Yustisi Seperti Awal Pandemi: Ada Jam Malam

Pemkab Tulungagung perketat operasi yustisi seperti masa awal pandemi. Respon kasus Covid-19 melonjak selama dua minggu terakhir.

Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Peta sebaran dan data pasien Covid-19 di Tulungagung, Jumat (4/12/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung melalui Satuan Tugas Penanganan  Covid-19 Tulungagung melakukan pengetatan protokol kesehatan selama 21 hari ke depan.

Kebijakan ini merupakan respon atas melonjaknya pasien virus Corona ( Covid-19 ) di Tulungagung selama dua minggu terakhir.

“Tulungagung masuk ke second wave (gelombang ke-2). Terbukti sekarang kita berubah dari zona kuning masuk ke zona oranye,” terang Wakil Juru Satgas Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro.

Baca juga: Sepekan SBY Pulang ke Kampung Halamannya, Titip 3 Program yang Diinginkan Pacitan ke Aji-Gagarin

Baca juga: Sekelompok Mahasiswa Orasi di Simpang Lima Gumul, Ajak Warga Tidak Golput: Untuk Kediri Lebih Baik

Kebijakan lama yang kembali diperketat adalah pemberlakukan jam malam.

Selama relaksasi jam malam diberlakukan pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Kini kebijakan ini diberlakukan sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

Selain itu toko-toko juga diminta tutup pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Belanja Natal ke Christmas Market Ala Eropa di Shangri-La Hotel Surabaya, Ada Rumah Jahe Raksasa!

Baca juga: Hari Ini Ada Tambahan 11 Kasus Positif Covid-19 di Kota Madiun: 5 Diantaranya Anak-anak

Sedangkan café, rumah makan dan sejenisnya ikut tutup pukul 22.00 WIB, mengikuti jam malam.

Sedangkan izin kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa, dibatalkan seluruhnya.

“Kami terus melakukan edukasi, jangan mengadakan aktivitas yang berpotensi menimbulkan transmisi virus,” tutur Galih.

Operasi Yustisi juga kembali ditingkatkan, sama seperti saat awal pandemi.

Jika selama relaksana diberlakukan tiga kali sehari, kini dilakukan setiap hari.

Tidak ada toleransi bagi para pelanggar protokol kesehatan.

“Semua sudah tahu protokol kesehatan, jadi langsung penindakan. Ternyata banyak warga yang sudah mengabaikan protokol kesehatan,” tegas Galih.

Kebijakan ini akan dievaluasi dalam 14 hari ke depan.

Diharapkan hasil pelacakan kontak erat pada level dua dan seterusnya tidak banyak yang positif.

Jika rencana ini berjalan, maka jumlah pasien yang sembuh akan lebih tinggi dibanding temuan baru.

“Kami tetap melakukan tracing (pelacakan) besar-besaran. Harapannya 14 hari ke depan sudah mulai turun,” ucap Galih.

Jika skema ini berjalan, kebijakan akan dilanjutkan tujuh hari berikutnya.

Harapannya jumlah pasien terus bisa ditekan dan menurunkan kerawanana.

Bahkan jika memungkinkan Tulungagung kembali masuk zona kuning.

“Tergantung nanti jumlah kontak level dua dan seterusnya. Karena pasien yang sekarang ini kan level satu dari pasien sebelumnya,” pungkas Galih.  

Jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Tulungagung saat ini  708 orang.

Dari jumlah itu, 540 pasien sudah dinyatakan sembuh, dan tujuh pasien meninggal dunia.

Sisanya ada 12 pasien menjalani karantina, 40 pasien menjalani perawatan dan 109 pasien menjalani isolasi.

Penulis: David Yohanes

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved