Pilwali Surabaya 2020, Jelang Coblosan, Elektabilitas Machfud Arifin Ungguli Eri Cahyadi
Elektablitas Paslon Machfud Arifin-Mujiaman mengungguli Paslon Eri Cahyadi-Armuji di Prosentase 49,81 persen berbanding 41,27 persen
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Elektablitas Paslon Machfud Arifin-Mujiaman mengungguli Paslon Eri Cahyadi-Armuji di Prosentase 49,81 persen berbanding 41,27 persen menjelang hari coblosan Pilwali Surabaya 2020.
Paslon Machfud- Mujiaman di Pilkada Surabaya 2020 menyalip keterpilihannya yang sebelumnya dikalahkan Eri.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia Baihaqi Siradj. Bahkan lembanganya sudah menggelar tiga kali survei. Pada survei kedua saat belum ada rekom PDIP, Eri unggul.
"Kalau tidak salah Elektablitas Eri di angka 36-an persen dan Machfud sekitar 29 persen. Namun saat kami menggelar survei 15-27 November, elektabilitas Machfud berbalik unggul. Menyalip," kata Baihaqi kepada TribunJatim.com.
Di Pilkada Surabaya, ARC Indonesia sudah tiga kali melakukan survei. Dan yang dirilis ini merupakan periode terakhir. Hasil survei terakhir ini, menurut Baehaqi, paling mendekati hasil Pilwali nanti.
“Ya bisa saja terjadi perubahan, tapi mungkin sangat kecil. Semuanya tergantung bagaimana pasangan MAJU mempertahankan keunggulan ini,” ujarnya kepada TribunJatim.com.
Baca juga: Pagi-pagi Sule dan Nathalie Holscher Sudah Gaduh di Kamar Mandi, Sang Komedian: Cium Dulu!
Baca juga: Inilah Peta Elektabilitas Paslon di Pilkada Surabaya 2020 Versi Jenis Pekerjaan Pemilih
Baca juga: Siti Badriah-Krisjiana Tepergok ART Berhubungan Intim di Sofa, Istri Sebut Suami Kadang Halu: Takut
Dalam survei awal yang dilakukan ARC Indonesia, sebenarnya dari sisi elektabilitas Eri Cahyadi pernah unggul dari pada Machfud Arifin. Namun ketika itu survei dilakukan sebelum para calon berpasangan. Saat itu juga belum ada rekom dari PDIP.
Menurut Baehaqi, perubahan tersebut bisa saja terjadi. Apalagi saat itu PDIP belum menjatuhkan rekomnya untuk siapa. “Ketika rekom sudah turun, kemudian terjadi konflik di internal PDIP, ini yang kemudian membawa pengaruh cukup besar,” katanya.
Dari survei terakhir ARC Indonesia, berdasarkan peta parpol, suara PDIP memang tidak solid. Sebanyak 25,51 persen kader PDIP tetap memilih pasangan ErJI. Namun, ada 11,33 persen kader PDIP yang mengalihkan dukungannya pada pasangan MAJU. (Faiq/Tribunjatim.com)