Pilwali Surabaya 2020
Hasil Pilkada Surabaya 2020, Quick Count SSC: ErJi Unggul dengan Selisih 14,68 Persen
Lembaga survei Surabaya Survey Center (SSC) memastikan kemenangan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lembaga survei Surabaya Survey Center (SSC) memastikan kemenangan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi dan Armuji (ErJi) dalam pilkada Surabaya.
Dalam hitung cepat SSC, Rabub(9/12/2020) ErJi unggul dari Paslon nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman (Maju).
SSC telah menuntaskan 100 persen quickcount pada pukul 17.00 WIB. ErJi berhasil mendapat 57,34 persen dan Maju dengan 42,66 persen (selisih 14,68 persen).
"Kemenangan pasangan ErJi mustahil bisa disalip," kata Direktur Riset SSC, Edy Marzuki saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Hasil Pilkada Gresik 2020, Hitungan Cepat, Qosim Alif Klaim Unggul Tipis dari Yani-Aminatun
Dalam survei ini, ErJi menang di 24 kecamatan dari 31 kecamatan di Surabaya. Tujuh kecamatan yang belum bisa dimenangkan ErJi adalah Tenggilis (38,88 persen), Asemrowo (48,11 persen), Pakal (49,61 persen), Tandes (48,11 persen), Bulak (40,65 persen), Krembangan (47,45 persen) dan Pabean Cantikan (47,41 persen).
Kemenangan terbesar ErJi ada di Kecamatan Dukuh Pakis (72 persen). "Kekalahan di 7 kecamatan itu sebenarnya cukup tipis," jelas Dosen Universitas Yudharta Pasuruan ini.
Dalam proses Quick Count, SSC menerjunkan relawan di 240 TPS tersebar di 154 kelurahan dan 31 kecamatan. "InsyaAllah hasil quick count ini tak jauh berbeda dengan hasil penghitungan real count," katanya.
Peneliti senior SSC, Surokim Abdussalam menambahkan hasil Quick Count ink tak berbeda jauh dengan hasil survei terakhir beberapa waktu lalu.
Survei ini juga memotret angka partisipasi yang hanya mencapai 50,7 persen. "Kami kira rendahnya tingkat partisipasi pemilih ini karena sosialisasi yang dilakukan penyelenggara Pilkada Kota Surabaya tidak maksimal," pungkas Surokim. (bob)