Perairan Kenjeran hingga Tambak Wedi Diduga Terkontaminasi Mikroplastik, Begini Data Temuan Ecoton
Ecoton beber temuan mikroplastik. Wilayah Surabaya Kenjeran hingga Tambak Wedi saat ini diduga terkontaminasi, Jumat (11/12/2020).
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah), di Wringinanom, Gresik, terbaru menemukan di perairan timur Surabaya, wilayah Kenjeran hingga Tambak Wedi saat ini diduga terkontaminasi mikroplastik, Jumat (11/12/2020).
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, hal itu ditunjukan dalam seratus liter air laut di Kenjeran hingga Tambak Wedi mengandung 195 partikel hingga 598 partikel mikroplastik.
Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Wuling Confero Desember 2020, Termurah Cuma Rp 95 Juta, Lihat Performanya
Baca juga: Juara 1 Lomba Nasional LO Kreatif 2020: FIlm Pendek If The World is Ending Mahasiswa UC Surabaya
Eka Chlara Budiarti (25), peneliti mikroplastik Ecoton, mengatkan, temuan terbaru Ecoton pada awal Desember 2020, menunjukkan dalam seratus liter air laut di pantai Kenjeran hingga Tambak Wedi mengandung 195 partikel hingga 598 partikel.
Sementara, di wilayah timur yaitu Gununganyar, jumlah mikroplastik yang ditemukan lebih sedikit,
Sebanyak 89 pertikel sampai 124 partikel dalam setiap 100 liter air.
"Kondisi ini mengkhawatirkan, sebab kawasan pesisir Timur Surabaya adalah daerah tangkapan perikanan bagi nelayan. Air yang telah terkontaminasi mikroplastik berpengaruh pada kualitas perikanan," kata Eka Chlara, yang juga alumni Jurusan Kimia Universitas Diponegoro Semarang.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Wuling Confero Desember 2020, Termurah Cuma Rp 95 Juta, Lihat Performanya
Baca juga: Bupati Lumajang Thoriqul Haq Positif Covid-19, 15 Orang Kontak Erat Ditracing
Selain itu, di perairan tersebut juga ditemukan masalah yang menunjukkan terjadi sedimen, kerang dan udang di kawasan timur Surabaya terkontaminasi mikroplastik.
Lebih lanjut Eka Chlara, mengatakan, dalam uji rapid test mikroplastik yang dilakukan Anisa Ayudya, mahasiswa Universitas Hang Tuah Surabaya terhadap kerang hijau di Kenjeran dan Tambak Wedi, telah ditemukan kontaminasi mikroplastik sebesar 10 sampai 20 partikel dalam satu ekor.
“Jenis mikroplastik yang ditemukan dalam tubuh kerang adalah jenis fiber, fragmen dan filament," imbuhnya.
Menurut Eka Chlara, sumber mikroplastik umumnya berasal dari limbah cair domestik. Bisa jadi dari pemukiman dan industri yang ada disepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brantas.
"Selain itu, sampah plastik seperti tas kresek, sedotan, styrofoam, bungkus plastik dan sachet juga bisa membentuk mikroplastik. Sebab, dari bantaran kemudian terbawa aliran sungai dan terpapar sinar matahari yang membuatnya terdegradasi menjadi serpihan plastik kecil yang disebut mikroplastik,” imbuhnya.
Penulis: Sugiyono
Editor: Heftys Suud