Mandi di Banjir Luapan Sungai, Bocah SD Warga Laden Pamekasan Tak Sadarkan Diri Kesetrum Listrik
Nahas, bocah tersengat listrik saat mandi di banjir luapan sungai Dusun Timur, Desa Laden, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Nahas, bocah tersengat listrik saat mandi di banjir luapan sungai yang menggenangi Jalan Bhayangkara, RT 05, RW 02, Dusun Timur, Desa Laden, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (19/12/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, bocah tersengat listrik ini berinisal R, warga Dusun Tengah, Desa Laden, Kabupaten Pamekasan.
R, berdasarkan informasi dari warga setempat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Baca juga: Antisipasi Potensi Banjir di Gresik, Bupati Sambari Minta Warga Juga Waspadai Anak Kali Lamong
Baca juga: Seputar Obat Lovastatin: Dosis, Kontraindikasi, Cara Konsumsi hingga Efek Samping
Kepala Dusun Timur, Desa Laden, Andika mengatakan, sebelum tersengat listrik, bocah itu terlihat mandi dan berenang di luapan banjir air sungai bersama teman seusianya.
Namun, saat Andika sedang khusuk mengamankan sejumlah perabotan rumahnya dari luapan banjir, tiba-tiba terdengar suara teriakan warga minta tolong 'ada yang tenggelam'.
Sontak, Andika langsung berenang dari rumahnya ke lokasi suara dan langsung melakukan pencarian anak yang tenggelam tersebut.
Baca juga: TERPOPULER BOLA: Pengakuan Anak Angkat Cristiano Ronaldo hingga Rendi Irwan Prank Rekan di Persebaya
Baca juga: Risma Dapat Penghargaan dari HAKLI, Dinilai Sukses Dukung Program Kesehatan Lingkungan Saat Pandemi
Setelah Andika tiba di lokasi sumber teriakan, berdasarkan keterangan warga setempat, sebelum bocah itu tenggelam, sempat tersetrum aliran listrik kabel telkom yang menggelantung ke bawah.
"Saat saya tiba di lokasi anak itu tersetrum, saya langsung naik ke tembok untuk menarik kabel yang masih menempel di tangan si anak. Lalu saya tarik," kata Andika saat diwawancarai awak Tribun Jatim di lokasi kejadian.
Tak menyangka, kabel yang dipegang Andika juga sempat menyetrum dirinya hingga hampir terpental.
Namun, untung saja, ia langsung sigap melepas.
Setelah kabel itu berhasil ditarik oleh dirinya, bocah yang sempat tenggelam dengan kondisi tangan masih memegang kabel, seketika langsung naik ke permukaan.
"Lalu saya buang kabelnya, langsung saya angkat anak itu," ceritanya.
Menurut penuturan Andika, saat bocah itu dievakuasi dari air, kondisinya sudah sangat lemas dan tidak sadar.
Lalu, pihaknya langsung meminta pertolongan Babinsa setempat untuk membawa bocah itu ke Puskesmas terdekat agar mendapatkan perawatan.
Tak berlangsung lama meminta bantuan, Babinsa setempat langsung datang beserta timnya membawa perahu karet.
Korban langsung dievakuasi dari air dengan cara diangkut pakai perahu karet.
"Kondisi anaknya saat ini masih belum tahu perkembangannya, karena oleh Babinsa setempat langsung segera dievakuasi dan ditaruk di perahu karet," ungkapnya.
"Tapi, saat saya angkat dari air, anaknya lemas dan tidak sadar," sambungnya.
Andika menduga, kabel yang menyetrum bocah itu adalah kabel telepon.
Saat dirinya melakukan evakuasi terhadap korban, kabel tersebut terlihat putus dan menggelantung ke bawah.
"Saat saya melakukan evakuasi, kabel tersebut terlihat menempel di tangan anak yang tenggelam itu. Kejadiannya kisaran pukul 09.00 WIB," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang Andika himpun dari warga setempat, bocah yang tersengat aliran listrik itu masih bersekolah kelas 6 SD, warga Dusun Tengah.
Sementara kasak-kusuk warga setempat, kondisi bocah yang tersengat aliran listrik ini dalam keadaan kritis.
"Kemungkinan itu kabel WiFi atau telepon yang menyetrum. Memang kondisi kabelnya menggelantung ke bawah dari sebelum banjir," ujar seorang ibu-ibu berdaster biru di lokasi kejadian.
Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Heftys Suud