Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PIDATO Soeharto Tahun 1995 Soal Nasib Indonesia 2020, Prediksi Terwujud? Singgung Remaja Tanah Air

Inilah isi pidato Soeharto pada tahun 1995 yang ternyata pernah meramalkan nasib Indonesia di tahun 2020.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com, Intisari
Soeharto dan momen mahasiswa yang melengserkannya kunjungi dirinya 

TRIBUNJATIM.COM - Menjadi begitu viral sebuah pidato Presiden Soeharto pada tahun 1995 dulu.

Ternyata, sang Presiden seolah telah meramalkan nasib Indonesia di tahun 2020.

Presiden Soeharto beri prediksi soal liberalisasi hingga sikap remaja tanah air yang harus diperhatikan.

Sebab hal itu tentu akan menentukan bagaimana Indonesia akan berjalan ke depannya.

VIDEO Prediksi Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020, Sebut Soal Kehancuran, Bakalan Terbukti?
VIDEO Prediksi Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020, Sebut Soal Kehancuran, Bakalan Terbukti? (Instagram @tututsoeharto)

Sebuah pernyataan Soeharto dalam pidatonya pada tahun 1995 menjadi sorotan di media sosial.

Ramalan tersebut bisa dikatakan sangat jauh ke depan sebab dilontarkan oleh Presiden Kedua RI pada 1995.

Dengan kata lain, Soeharto ramalkan kondisi Indonesia pada tahun 2020 sejak 25 tahun lalu.

Diketahui video tersebut diambil saat temu wicara Presiden Soeharto pada acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya, pada 23 November 1995 silam.

Dalam cuplikannya Soeharto menyampaikan prediksi bila Indonesia harus persiapkan kader bangsa.

Kader bangsa tersebut disiapkan bukan saja untuk membangun negeri tetapi juga menghadapi segala cobaannya.

Salah satu yang harus dipersiapkan itu di antaranya adanya liberalisasi.

Terkuak Trauma Soeharto ke Alat yang Jadi Simbol Partai Paling Dibencinya, Gara-gara 'Insiden Sawah'
Terkuak Trauma Soeharto ke Alat yang Jadi Simbol Partai Paling Dibencinya, Gara-gara 'Insiden Sawah' (Hendranto, Pat dan KOMPAS/RAKA SANTERI)

Kala itu Soeharto mengatakan nantinya di tahun 2020 bangsa Indonesia akan menghadapi liberalisasi.

Maksud liberalisasi itu adalah adanya perdagangan bebas di dunia.

Terhitung pada saat itu, menurutnya artinya selama 25 tahun lagi Indonesia sebagai negara berkembang harus siap.

Demikian menurutnya, anak-anak atau pelajar sedia kala harus sudah dipersiapkan.

Para pelajar itulah sebagai bibit, ditanamkan untuk mencintai tanah air.

Dalam hal ini, kata Soeharto, termasuk mencintai produk negeri.

Indrian Puspita Rahmadhani, anggota Paskibra pembawa baki bendera merah putih tahun 2020
Indrian Puspita Rahmadhani, anggota Paskibra pembawa baki bendera merah putih tahun 2020 (YouTube/Sekretariat Presiden)

Bila dalam rangka mempersiapkan kompetisi persaingan dengan bangsa lain masih kurang dan tak sempurna.

Maka, kata Soeharto, untuk menghadapi persaingan itu hanya ada satu kunci.

"Maka hanya dengan mencintai tanah air, para remaja yang akan hidup di tahun 2020 akan menjadi benteng, untuk mempertahankan dari pada keberlangsungan hidup negara dan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut Soeharto menjelaskan, seyogyanya para pemuda yang mencintai tanah air ia yang sebaiknya mencintai produk negeri.

Namun bila para pemuda lebih kesemsem dengan produk luar negeri, maka akan hancur sebuah negara.

"Jika pemuda nanti kesengsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya."

"Karena produk dalam negeri tidak ada yang beli, pabriknya tutup, lantas semuanya tidak bisa bekerja, tidak bisa makan," sebut Pak Harto.

Demikian hal inilah menurutnya menjadi satu kunci dan kekuatan yang harus disiapkan.

Semua pendidikan hingga perguruan tinggi harus mampu mempersiapkannya.

Bukan karena curang, tetapi untuk menyelamatkan negara.

Soeharto saat itu yakin Indonesia akan mampu bersaing dari perdagangan bebas liberalisasi global tersebut.

Namun, seaindainya tidak senjatanya adalah timbulkan jiwa nasionalisme.

Awalnya dalam video itu presiden kedua RI Soeharto memberikan penjelasan tentang kepemudaan.

Ia menyampaikan tujuan pemuda bangsa untuk digodok menjadi generasi emas dan menjadi kader-kader bangsa.

Menurutnya hal itu sudah ia lakukan, agar kirab-kirab pemuda menjadi kader-kader yang turut mempersatukan bangsa.

Soeharto pun mengaku bahwa pihaknya sudah menyebarkan para pemuda di tiap-tiap provinsi.

Ia menjelaskan artinya setiap pemuda yang tersebar itu memiliki mata dan telinga untuk mengetahui seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Cerita Sosok yang Berani Tegur Soeharto karena Ulah Anaknya, Lihat Nasibnya Saat Soeharto Tak Terima

Lantas menurutnya, bila para pemuda itu berkumpul kemudian berdiskusi bertukar pengalaman.

Setiap pemuda mewakili suara menyampaikan aspirasi setelah ia melihat pengalaman di daerahnya masing-masing.

Kebudayaan maupun kekuatan yang ada di masing-masing provinsi untuk dianalisa.

Kemudian dari sanalah ditemukan hasil dan cara terbaik.

Menurut Soeharto, itulah yang merupakan modal terbaik dalam menyiapkan diri sebagai kader-kader bangsa.

Baca juga: Nasib Soeharto Saat Tak Jadi Presiden, Cara Ajudan Kawal Terasa Aneh, Sang Ajudan Malu

"Yang penting yang pertama, karena akan timbul jiwa kepahlawanannya jika mencintai tanah airnya," ujar Soeharto.

Setelah mengetahui seluruh keadaan provinsi pasti akan mencintai tanah airnya.

"Jika sudah mencintai tanah airnya, tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai pemuda untuk dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara dalam keadaan membangun, apalagi dalam keadaan bahaya," papar Soeharto.

Setelah itu, Soeharto menjelaskan prediksi bahwa para pemuda bangsa itu pun harus menghadapi liberalisasi atau perdagangan dunia.

Dalam persaingan yang ketat, Soeharto menjelaskan bahwa para pemuda harus cinta produk negeri.

Baca juga: Jabat Presiden, Soeharto Ramal Keadaan Indonesia Abad 21, Pengamat: Ramalan Soeharto Benar

Lalu bagaimana kondisi Indonesia pada 2020? Tentunya sulit memprediksinya secara langsung.

Namun, merujuk pada berita yang beredar serta aturan hukum yang berlaku, maka bisa dikatakan apa yang disampaikan oleh Pak Harto nyaris benar adanya.

Soal tenaga kerja asing, Indonesia sempat digemparkan oleh kehadiran 500 TKA asal China yang masuk ke Indonesia.

Soeharto dan momen mahasiswa yang melengserkannya kunjungi dirinya
Soeharto dan momen mahasiswa yang melengserkannya kunjungi dirinya (Tribunnews.com, Intisari)

Ini jelas menjadi 'saingan' bagi warga Indonesia sendiri.

Di sisi hukum, omnibus law yang kelahirannya disertai beragam kontroversi, disebut telah memberikan ruang yang lebih besar bagi TKA untuk bekerja di Indonesia. 

Artikel di atas diolah dari artikel yang tayang di TribunManado dan TribunWow.com berjudul Viral Pernyataan Soeharto Tahun 1995 tentang 2020, Bicara soal Liberalisasi dan Perdagangan Bebas dan Ramalan Soeharto Tahun 2020 jadi Kenyataan? Singgung Kehancuran Negara Kala Hal Ini Tak Dilakukan

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved