Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Magetan

Mobil PCR Kabupaten Magetan Siap Beroperasi, Dinkes: Cairan Pereaksi Kimia Tes Swab Covid-19 Ready

Cairan pereaksi kimia untuk menentukan hasil tes swab Covid-19 sudah datang. Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan: mobil PCR segera dioperasikan kembali.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Hefty Suud
SURYA/DONI PRASETYO
Mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diparkir di Instalasi Gudang Farmasi, sesuai keterangan Ketua Tim Penanggulangan Covid 19, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Didik SM, tidak mangkrak. Namun di parkir karena kehabisan reagen atau reaktan, cairan pereaksi kimia untuk menentukan hasil SWAB Covid-19.  

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Reaktan atau reagen, cairan pereaksi kimia untuk menentukan hasil tes swab Covid-19, sudah datang.

Untuk itu, mobil Polymerase Chain Reaction (PCR), seharga Rp 4 miliar yang test kit nya buatan perusahaan manufaktur perangkat medis yang berbasis di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina, satu-satunya di Jawa Timur segera di fungsikan kembali.

Menurut Ketua Tim Penanggulangan Covid 19, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Didik Setyo Margono, cairan reagen yang beberapa waktu lalu habis, kini sudah ada, sejak pekan ini.

Baca juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Masih Wajibkan Penumpang KA Jarak Jauh Rapid Test Antibodi, Bisa di Stasiun

Baca juga: Veronica Tan Masih Sisakan 3 Foto Kenangan Bersama Ahok di IG & Tak Difollow Sang Mantan Suami

"Siapa yang mengatakan mobil PCR mangkrak, mobil PCR tidak dioperasionalkan karena reagen habis. Kalau sekarang reagen, sudah ready. Kamis (17/12/2020) kemarin, reagen sudah datang. Mobil PCR segera bisa dioperasikan kembali,"kata Didik SM kepada TribunJatim.com, Minggu (20/12).

Didik juga menyangkal kalau hasil PCR di mobil laboratorium yang test kit-nya buatan perusahaan manufaktur perangkat medis yang berbasis di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, itu tidak akurat. 

"Dasar komentar kalau PCR di mobil laboratoriun tidak akurat, itu apa?" tanya Didik kembali, yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Linkungan(P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan ini.

Baca juga: BPN Bagikan 300 Sertifikat PTSL pada Warga Ngadi Kabupaten Kediri, Kepala Desa: Simpan Baik-baik

Baca juga: Petualangan Pemuda Arungi Lautan dari Balikpapan ke Malang Pakai Galon Tamat, Ini Cerita Lengkapnya

Diterangangkan, kalau mobil PCR kehabisan reagen itu setelah berita mobil PCR seharga Rp 4 miliar itu ramai diberitakan mangkrak di media cetak dan elektronik.

Pasalnya, setelah di luncurkan Bupati Magetan, Jawa Timur Suprawoto, mobil PCR itu tidak kelihatan lagi.

Kemudian ada informasi, ada warga Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan yang dicurigai terpapar virus Corona  ( Covid 19 ) mengeluh.

Dirinya mengatakan kalau pemeriksaan swab hasilnya baru diketahui minimal empat hari. Padahal sudah lama tidak kerja karena dikucilkan masyarakat.

"Saya oleh tim satgas Covid-19, diberi tahu kalau hasilnya 4 hari lagi. Waktu di swab itu hari Senin, hasilnya baru diketahui Kamis. Selama kurun itu saya tidak bisa kerja, dari mana biaya hidup keluarga. Akibat diberitakan terpapar Covid-19, saya dikucilkan tetangga. Saat itu, saya kena sanksi sosial dan materi. Apa gunanya mobil laboratorium seharga Rp 4 miliar itu," kata warga RT3/RW1, Kelurahan/Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sebelumnya, mobil laboratoriun itu diharapkan bisa mempersingkat hasil test swab Covid-19. Namun faktanya, baru dipakai peluncuran, mobil laboratoriun PCR itu sudah tidak terlihat lagi.

Malah belakangan mobil laboratorium itu terlihat diparkir di Instalasi Gudang Farmasi, di Jalan Tripandita, Bangunsari, Sukowinangun, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Tentunya setelah reagen datang, harapannya mobil PCR itu bisa mobile kembali, dan tidak lagi merugikan warga kurang beruntung yang dicurigai terinfeksi Covid 19, karena kalau hasil tes swab cepat, masyarakat tidak perlu menunggu lama lama untuk mengetahui positif atau negatif. Agar tidak ada lagi ada sanksi sosial dari masyarakat kalau tes swab cepat hasilnya.

Penulis: Doni Prasetyo

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved