Pembukaan Jembatan Kedungkandang Diundur, Baru Dibuka Pada Tanggal 30 Desember
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang batal untuk membuka Fly Over Jembatan Kedungkandang pada tanggal 23 Desember 2020
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang batal untuk membuka Fly Over Jembatan Kedungkandang pada tanggal 23 Desember 2020.
Walikota Malang, Sutiaji membeberkan alasan pihaknya memundurkan jadwal pembukaan Fly Over Jembatan Kedungkandang tersebut.
"Awalnya memang akan kami buka pada tanggal 23 Desember, karena saya pikir itu liburan panjang hingga tanggal 2 Januari 2021. Namun karena tanggal 28 Desember 2020 masih masuk kerja, maka kami minta untuk seluruhnya (dilakukan finishing secara maksimal). Sehingga insyallah Fly Over Jembatan Kedungkandang akan dibuka pada tanggal 30 Desember 2020 ini," ungkapnya kepada TribunJatim.com usai melakukan sidak dan inspeksi Jalan Basuki Rahmat bersama Forkopimda Kota Malang, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Amankan Libur Nataru, Forkopimda Jatim Siapkan Puluhan Ribu Personel Operasi Lilin Semeru 2020
Bila Fly OverJembatan Kedungkandang telah selesai sepenuhnya, maka pihaknya akan melakukan penambalan Jalan Mayjen Sungkono. Hal itu dilakukan karena Jalan Mayjen Sungkono merupakan salah satu akses jalan menuju Fly OverJembatan Kedungkandang.
"Kami sodorkan bantuan dari provinsi untuk melakukan penambalan di Jalan Mayjen Sungkono. Sehingga ketika nantinya seluruh akses telah dibuka, tidak ada satupun jalan yang berlubang," terangnya.
Sementara itu Senin (21/12/2020) ini, Jalan Basuki Rahmat yang sebelumnya ditutup selama hampir dua bulan untuk pembangunan Heritage Kayutangan telah dibuka.
Sehingga arus lalu lintas yang berada di wilayah tersebut dapat beroperasi dengan normal, tanpa terlihat adanya kepadatan arus lalu lintas sama sekali.
"Akhirnya, (Heritage Kayutangan) sudah tertata dan alhamdulilah pengerjaannya tepat waktu. Sehingga, bisa mengurai kemacetan yang terjadi selama hampir dua bulan," ungkap pria berkacamata tersebut.
Sutiaji juga mengungkapkan setelah koridor atau zona I dan II selesai dikerjakan sepenuhnya, proyek senilai Rp 23 miliar dari DAK Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tersebut akan kembali dilanjutkan.
"Akan dilanjutkan dengan menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Sehingga bulan Agustus mendatang, Heritage Kayutangan bisa dinikmati masyarakat sepenuhnya," tandasnya.