Penanganan Covid
Utamakan Keselamatan, Pemkab Malang Tak Risaukan Dampak Penutupan Tempat Pariwisata Saat Nataru
Pemkab Malang tak merisaukan potensi penurunan PAD akibat kebijakan penutupan tempat pariwisata saat libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemkab Malang tak merisaukan potensi penurunan PAD akibat kebijakan penutupan tempat pariwisata saat libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengaku lebih mementingkan kepentingan keselamatan warga daripada ekspansi bisnis .
"Karena kami mengutamakan keselamatan nyawa atau keselamatan manusia, sedangkan yang lain ya kita abaikan. Jadi kami akan menutup semua tempat wisata yang ada di Kabupaten Malang saat perayaan tahun baru,” ujar Sanusi ketika dikonfirmasi.Guna menjamin keselamatan warga tersebut, Sanusi juga memberlakukan syarat negatif rapid tes antigen ketika masuk Kabupaten Malang.
"Ya kita lakukan (kewajiban rapid test antigen atau antibodi bagi pengunjung),” katanya.
Baca juga: Korban Banjir di Tanggulangin Sidoarjo Dapat Bantuan, 754 Paket Sembako Dibagikan Pemkab
Baca juga: Wisata Gunung Bromo Tetap Buka Saat Libur Nataru, Humas TNBTS Beber Pertimbangan Ini
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara, dampak penutupan wisata di Kabupaten Malang tak seburuk yang diekspetasikan.
Made menganggap wajar apabila terjadi penurunan.
"Penyusutan pendapatan PAD sudah jelas," papar Made memprediksi.
Made yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Bapenda Kabupaten Malang itu menerangkan, pajak daerah sektor pariwisata sempat mengalami surplus pada akhir bulan November 2020.
Peningkatan tersebut didapat dari pajak hotel, restoran, dan hiburan.
”Kami mencatat ketiga sektor pajak daerah tersebut sempat mengalami surplus pada bulan November (2020)," jelas pria asal Bali ini. (SURYA/Erwin Wicaksono)
Editor: Pipin Tri Anjani