Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura Minta DPRD Sampang Fasilitasi Surat Keberatan ke Gus Yaqut
Selain meminta DPRD Kabupaten Sampang agar memfasilitasi pengiriman surat kepada Komnas HAM dan Kapolri atas ditahannya Habib Rizieq Shihab (HRS)
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG -Partisipan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang mengatasnamakan Perwakilan Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura di Kabupaten Sampang menggelar audensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Senin (28/12/2020).
Bertempat di Gedung DPRD Sampang Jalan Wijaya Kusuma, Sampang, audensi dilaksanakan secara tertutup, bahkan terdapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian setempat.
Pantauan TribunMadura.com, partisipan yang terdiri dari puluhan ulama dan habaib tersebut tiba di Gedung DPRD Sampang 10.00 WIB.
Perwakilan Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura, Kh. Jakfar Sodik mengatakan, bahwa kedatangannya ke Gedung DPRD Sampang untuk meminta kepada DPRD Sampang untuk memfasilitasi aspirasi yang diinginkannya.
Dalam permintaannya tersebut berkaitan dengan penahanan HRS dan insiden enam laskar FPI di Km 51+200 Tol Jakarta-Cikampek.
Sehingga, pihaknya ingin DPRD Sampang agar mengirimkan surat terhadap Komnas HAM dan Kapolri.
Selain meminta DPRD Kabupaten Sampang agar memfasilitasi pengiriman surat kepada Komnas HAM dan Kapolri atas ditahannya Habib Rizieq Shihab (HRS) dan meninggalnya enam laskar FPI, puluhan Ulama dan Habaib juga meminta legislatif untuk mengirim surat terhadap Menteri Agama atas pernyataan Gus Yaqut yang saat ini menjadi polemik di Indonesia.
Hal itu sebagai bentuk protes Para ulama dan habaib di Kabupaten Sampang yang mengatasnamakan Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura.
Perwakilan dari Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura, Kiai Jakfar Sodik mengatakan, bahwa pernyataan Gus Yaqut tentang 'jadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi' tidak sesuai Islam dan kontroversi.
Baca juga: Antisipasi Hasil Rapid Tes Dipalsu, Wali Kota Malang Imbau Setiap Instansi Hormati Sumpah Jabatan
Menurutnya, pernyataan itu dinilai agama hanya sebuah mimpi atau angan-angan dan bukan sebuah aspirasi atau solusi.
Maka dari itu, pihaknya sangat keberatan dan meminta DPRD Sampang memfasilitasi pengiriman surat keberatan terhadap Menteri Agama.
"Kalau kehidupan manusia itu mulai dari tidur, bangun hingga tidur lagi semuanya diatur oleh agama, Kok bisa agama di anggap sebagai inspirasi dan bukan aspirasi," ujarnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Sampang Fadol, menanggapi jika pernyataan Gus Yaqut itu hal biasa.
Sebab, ia menilai permasalahan tersebut terletak pada sudut pandang saja.
"Malahan terkait pernyataan dari Gus Yaqut tersebut juga di amini oleh organisasi keagamaan yang ada di Indonesia, Itu tergantung perspektif dan perbedaan sudut pandang kita," trangnya.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap menyampaikan surat dari Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura kepad Menteri Agama.
"Kami sudah melaporkankannya karena ini bentuk tindak lanjut dari kami," pungkasnya.