Virus Corona
Jateng Sudah Deteksi Adanya Mutasi Virus Corona Baru, Warga Diminta Waspada, Bagaimana di Jatim?
Adanya mutasi virus Corona baru sudah terdeteksi di Jateng, warga diminta waspada, bagaimana dengan di Jatim?
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ternyata, mutasi virus Corona terbaru sudah terdeteksi di Jawa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta.
Bahkan, pihak kampus UGM sudah memperingkatan adanya mutasi virus Corona atau mutasi virus Covid-19 sejak September 2020 lalu.
Namun, belum diketahui apakah mutasi virus Corona jenis baru ini sama seperti yang ada di Inggris.
"Jadi sebenarnya ada," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo pun meminta masyarakat lebih waspada sehubungan dengan adanya mutasi D614G virus corona di Jateng.
Meski demikian, Ganjar Pranowo mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah tengah menyiapkan vaksin Covid-19
Menyebarnya mutasi D614G di Jateng dan Yogyakarta ditunjukkan oleh hasil penelitian Tim Pokja Genetik FK-KMK UGM
"Kita udah mengikuti ini ( mutasi virus Corona ) dan UGM sudah memperingatkan sejak September lalu."
"Jadi sebenarnya ada."
"Tapi tidak perlu khawatir, hanya sekarang kita harus jauh lebih waspada, minimal dari diri kita sendiri," kata Ganjar Pranowo, Senin (28/12/2020), dikutip dari Kompas (grup TribunJatim.com ).

Baca juga: Dilarang Orang Tua, Anggun Nekat Nikahi Pria yang Juga Pinang Gadis Lain, Rela Bulan Madu Bergiliran
Meski vaksin tengah disiapkan, kata Ganjar Pranowo, masyarakat tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir.
"Meski vaksin sudah ada, tapi ingat bahwa vaksin yang sudah ada saat ini harus dioptimalkan."
"Apa itu? Ya masker ini. Vaksin yang baik ya jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, karena inilah vaksin yang paling hebat."
"Kita tidak bisa bergantung hanya pada vaksin yang ada nanti," katanya.
Baca juga: Cara Mudah Sembuh dari Gejala Ringan Virus Corona di Rumah Menurut Dokter, Tak Perlu ke RS
Ganjar Pranowo meminta masyarakat melakukan pengendalian diri masing-masing dan bertanggung jawab kepada keluarga serta lingkungan.
Kalau itu bisa dilakukan, kata dia, maka akan cepat memutus rantai penyebaran Covid-19.
Ganjar Pranowo mengaku belum tahu, apakah virus Corona jenis baru sama seperti yang ada di Inggris.
Namun, beberapa minggu yang lalu Ganjar mengatakan sudah mendapatkan informasi mutasi virus ini.
"Artinya, dengan kondisi seperti ini, mari kita waspada. Ayo kita sendiri yang harus menjaga."
"Apakah virusnya menjadi lebih berbahaya, mudah menular, saya kurang ahli soal ini."
"Tapi yang penting mari kita peduli dan menjaga diri sendiri agar aman," katanya.
Baca juga: 7 Gejala Varian Baru Virus Corona Dialami Penderita Covid-19, Waspada Bukan Cuma Demam dan Batuk
Warga Surabaya Jatim Diminta Waspada
Lantas bagaimana dengan wilayah Jawa Timur yang memiliki 38 kabupaten/kota?
William Wirakusuma, Anggota Komisi C DPRD Surabaya minta Pemkot Surabaya segera mengantisipasi SARS-CoV-2 yang membawa mutasi D614G penyebab penyakit Covid-19 yang dinyatakan sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Surabaya.
“Warga harus lebih waspada dan taat protokol kesehatan,” ujarnya, Minggu (27/12/2020).
Menurut William Wirakusuma, begitu mutasi virus ditemukan di Inggris, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Belgia dan Belanda memberlakukan langkah pelarangan penumpang dari negara yang telah mengidentifikasi virus baru tersebut ada.
Virus corona jenis baru itu dikabarkan sudah masuk ke Malaysia dan Singapura.
Bahkan, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan mutasi virus corona sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia yakni Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, Jakarta dan Bandung.
Untuk itu, Pemkot Surabaya harus memperketat jalur perbatasan Kota Surabaya dengan melakukan pemeriksaan lebih ketat lagi dan memberlakukan larangan masuk kota Surabaya bagi penumpang yang berasal dari negara-negara di mana tempat virus Covid-19 jenis baru sudah teridentifikasi.
Selain itu, Pemkot Surabaya harus mengambil langkah cepat agar mengaktifkan kembali Kampung Tangguh.
"Peran warga melalui kampung tangguh merupakan bagian penting dalam mencegah persebaran virus Covid-19 di Surabaya," tegasnya.
"Makanya para ketua RW mulai mengaktifkan kembali kampung tangguh," imbuh William Wirakusuma.
Fakta-fakta mutasi virus Corona D614G
Kelompok Penelitian Virus Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) menemukan adanya mutasi virus Corona D614G di Indonesia.
Mutasi D614G adalah jenis virus Corona yang 10 kali lebih menular dibanding jenis lain.
Dikutip dari Kompas, berikut beberapa fakta mutasi virus Corona D614:
1. Ada di Indonesia sejak Maret 2020
Tim PNF menganalisis seluruh jenis virus corona di Indonesia dari data sekuens genom virus corona yang dimuat di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Mereka mendapati penyebaran virus corona jenis D614G sudah ada sejak SARS-CoV-2 pertama kali dikonfirmasi di Indonesia.
"Mutasi D614G sudah ada sejak awal virus (corona) itu di Indonesia, sejak Maret 2020. Perkiraan saya, sekarang lebih banyak lagi," kata Prof Chairul Anwar Nidom yang merupakan ketua tim riset, kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).
Baca juga: Tiba-tiba, Janji Amien Rais 6 Tahun Silam Jalan Kaki Yogya-Jakarta Ditagih Politisi PDIP: Hutang
2. Paling dominan di dunia
Mutasi D614G merupakan jenis mutasi yang sangat umum ada di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan sebagian Asia.
Mutasi ini pertama kali dideteksi di Eropa pada bulan Februari. Sejak saat itu, jenis ini menyebar dengan cepat dan luas ke berbagai negara.
Ahli biologi komputasi dan ahli genetik Bette Korber mengklaim dalam papernya, mutasi D614G bisa dikatakan paling dominan di dunia karena penyebarannya yang 10 kali lipat lebih tinggi dibanding jenis lain.
Dalam risetnya yang terbit bulan Juli 2020, Korber mengatakan bahwa D614G mampu mendominasi jenis mutasi virus Corona di suatu daerah meski ada jenis asli virus di sana.
Baca juga: Uneg-uneg Nagita Bocor, Raffi Kerap Tolak Permintaan Malam Istri, Ashanty Istighfar: Astaghfirullah
3. Lebih mudah menyebar, tapi disebut tidak mematikan
Dilansir Reuters, Paul Tambyah yang merupakan konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases mengatakan bahwa bukti yang ada menunjukkan D614G di beberapa negara sejalan dengan penurunan tingkat kematian.
Paul menjelaskan ini artinya mutasi D614G kurang mematikan.
"Mungkin mutasi ini lebih menular, tapi tidak terlalu mematikan," kata Paul Tambyah.
Dia menambahkan, sebagian besar virus cenderung kurang ganas ketika bermutasi.
"Virus berkepentingan untuk menginfeksi lebih banyak orang tetapi tidak membunuh mereka karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung," katanya.
Baca juga: Akhirnya Bocor Chat Pribadi Sandra Dewi dan Suami, Nama Kontak Harvey Moeis Tak Mesra, Istri: Enak?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masyarakat Jateng Diminta Waspada Varian Baru Covid-19, tapi Jangan Khawatir dan 6 Fakta Mutasi Virus Corona D614G, Lebih Menular dan Dominan di Dunia.