Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Isi Kandungan Vaksin Covid-19 di Indonesia Terungkap, Hasil Uji Sinovac Keluar, Aman dan Halal?

Hasil uji Sinovac yang sebentar lagi akan diedarkan ke masyarakat telah keluar, mungkinkah aman dan halal untuk dikonsumsi?

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
NICOLAS ASFOURI / AFP
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. 

TRIBUNJATIM.COM - Vaksin Sinovac sebagai vaksin Covid-19 yang akan diedarkan pemerintah Indonesia kini telah diuji kandungannya.

Isi kandungan vaksin Covid-19 di Indonesia terungkap akhirnya.

Pertanyaan yang lantas datang adalah, akankah vaksin ini aman dan halal?

Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

ILUSTRASI Vaksin virus Corona - Simak deretan efek sampingnya.
ILUSTRASI Vaksin virus Corona - Simak deretan efek sampingnya. (Freepik)

Vaksin Sinovac menjadi vaksin yang diedarkan oleh pemerintah kepada masyarakat.

Sebagai BUMN yang ditugaskan menyimpan dan menguji klinis vaksin tersebut, Bio Farma akhirnya membeberkan isi kandungan dari Vaksin Sinovac yang siap diedarkan ke 34 provinsi.

34 Provinsi kini bersiap terima vaksin yang sudah dinanti-nanti ini.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma Bambang Herianto mengatakan, mulai Minggu (3/1/2021), akan dilakukan pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi.

Soal persiapan terutama rantai dingin dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik oleh Biofarma.

"Semua rantai dingin di 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius, insya Allah kita sudah siap, sehingga vaksin nanti yang akan digunakan di masyarakat benar-benar terjamin mutu dan kualitasnya dapat dijaga rantai dingin pendistribusiannya sampai dengan di Puskesmas atau bila perlu nanti di posyandu," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1/2021).

Bambang mengatakan, vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi mendatang bukan vaksin yang digunakan untuk uji klinis.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia menggunakan pesawat carter maskapai Garuda Indonesia
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia menggunakan pesawat carter maskapai Garuda Indonesia (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kemasan vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi corona mendatang berjenis vial single dose dan tidak ada penandaan 'only for clinical trial'.

Adapun vaksin uji klinis memiliki kemasan PFS, dimana jarum suntik dan wadah vaksin terpisah serta terdapat penanda 'only for clinical trial'.

"Jadi vaksin covid-19 saat ini sudah berada di Biofarma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan POM sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," jelasnya.

Bambang juga mengklarifikasi bahwa tidak benar jika vaksin Covid-19 yang akan digunakan mengandung Vero Cell.

Vero Cell, kata Bambang, tidak akan terbawa hingga proses akhir pembuatan vaksin.

Ia menambahkan, vaksin corona produksi Sinovac merupakan jenis in activated virus atau virus yang dimatikan.

In activated virus merupakan cara umum yang biasa digunakan dalam pembuatan vaksin.

Kandungan vaksin Covid-19 dari Sinovac lainnya ialah alumunium hidroksida sebagai adjuvant untuk meningkatkan kemampuan vaksin, kemudian larutan fosfat sebagai penstabil dan larutan garam atau natrium klorida (NaCL) sebagai isotonis.

"NaCL sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan, larutan garam tentu memenuhi standar farmasitical. Vaksin ini diproduksi tidak menggunakan pengawet. Dan tidak mendung bahan lain kayak boraks formalin dan merkuri. Ini sudah diuji di bawah pengawasan BPOM," ujar Bambang.

Saat ini, vaksin Sinovac sedang proses aspek kehalalannya dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

ILUSTRASI Vaksin virus Corona atau Covid-19.
ILUSTRASI Vaksin virus Corona atau Covid-19. (Shutterstock/Blue Planet Studio)

Baca juga: Terasa Sakit 24 Jam, Kesaksian Penerima Vaksin Covid-19, Efek Lainnya Diungkap, Apa yang Terparah?

Baca juga: Cara Mudah Cek Calon Penerima Vaksinasi Covid-19 Gratis Secara Online, Akses Laman pedulilindungi.id

Baca juga: CARA Mudah Cek Nama Penerima Vaksin Covid-19 di pedulilindungi.id/cek-nik, Siapkan Nomor NIK KTP

Bambang juga menyampaikan bahwa distribusi vaksin akan melibatkan seluruh pihak, tidak hanya Biofarma.

Sementara itu, beberapa vaksin sudah resmi diedarkan di beberapa negara bagian di dunia.

Dalam prakteknya, para pasien penerima vaksin ini sempat memberikan komentar soal efek yang dirasakannya setelah divaksin.

Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), Dr Anthony Fauci, pakar imunologi asal Amerika Serikat yang menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, bersama dengan sekitar 2 juta penduduk AS telah divaksin Covid-19 minggu lalu.

Seperti kebanyakan orang yang menerima vaksin, Fauci mengatakan bahwa satu-satunya efek samping yang dialami adalah lengan terasa sakit.

"Satu-satunya hal yang saya rasakan, mungkin sekitar 6-10 jam setelah vaksin adalah lengan sakit selama 24 jam," kata Fauci dilansir BGR, Jumat (1/1/2021).

Selain itu, Fauci tidak mengalami efek samping lain yang mengganggu.

Dari pengalaman banyak orang, efek samping seperti yang dirasakan Dr Fauci tidak jarang terjadi.

Inilah sebabnya ada banyak harapan dari vaksin Pfizer dan Moderna.

Selama uji klinis, tidak ada vaksin Covid-19 yang terbukti menyebabkan efek samping serius.

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di dunia yang kini sedang gandrung
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di dunia yang kini sedang gandrung (Kompas.com)

Jika relawan melaporkan gejala seperti sakit kepala dan nyeri otot, gejala tersebut biasanya hilang dalam 24 jam.

Memang ada laporan penerima vaksin mengalami reaksi alergi yang parah.

Namun indikasi awal menunjukkan bahwa individu tersebut cenderung memiliki riwayat alergi.

Misalnya, Dr. Hossein Sadrzadeh - yang memiliki alergi kerang yang parah - mengatakan kepada The New York Times bahwa tekanan darahnya naik dan dia mengalami syok anafilaksis setelah menerima vaksin.

Sebelum pergi ke UGD, Sadrzadeh menggunakan EpiPen pada dirinya sendiri.

Menurut laporan, kondisi Sadrzadeh sekarang baik-baik saja, dikutip TribunJatim.com, Senin (4/1/2021).

Meskipun demikian, CDC masih menyarankan orang dengan alergi yang tidak terlalu parah untuk mendapatkan vaksin.

Mereka yang punya riwayat alergi diminta menunggu selama 15 menit setelah injeksi untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

ILUSTRASI Vaksin virus Corona atau Covid-19.
ILUSTRASI Vaksin virus Corona atau Covid-19. (SHUTTERSTOCK/solarseven)

Perlu dicatat bahwa kelangkaan efek samping yang parah bukanlah satu-satunya alasan mengapa vaksin Pfizer dan Moderna pada akhirnya dapat mengalahkan virus Corona.

Sama pentingnya adalah bahwa kedua vaksin itu ditemukan sekitar 95 persen efektif dalam mencegah seseorang terjangkit virus Corona, angka yang mengesankan yang membuat banyak peneliti lengah.

Terakhir, perlu dicatat bahwa pengembangan vaksin virus Corona yang efektif hanyalah setengah dari perjuangan.

Pertarungan lain terletak pada meyakinkan mayoritas orang untuk melakukan vaksinasi, sesuatu yang perlu terjadi untuk mencapai herd immunity dan mencegah wabah di masa depan.

Sesuai standar WHO, vaksin Covid-19 akan diberikan dua kali penyuntikan, dengan jarak dosis kedua diberikan setelah tiga minggu dari vaksin pertama.

Artikel di atas diolah dari artikel yang tayang di Kontan dengan judul Mulai didistribusikan, Biofarma ungkap isi kandungan vaksin Covid-19 Sinovac dan Kompas.com dengan judul "Usai Vaksin Covid-19, Inilah Efek Samping yang Dirasakan Warga AS" 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved