Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Pilu Bocah Pakai Jaket Ojol Ambil Orderan, Ternyata Gantikan Ayah yang Jadi Korban Tabrak Lari

Viral foto bocah perempuan pakai jaket ojol ambil orderan, ternyata gantikan ayahnya yang jadi korban tabrak lari dan kini sakit parah.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Instagram/dramaojol.id
Bocah perempuan pakai jaket ojol gantikan ayahnya 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang driver ojek online bernasib malang viral di media sosial.

Ia sampai harus nekat bekerja dalam kondisi kaki patah dan retak tempurung lutut yang belum pulih.

driver ojol tersebut bernama Uskari yang biasanya mencari nafkah di Kota Palu.

Uskari bahkan sampai membawa putrinya bekerja mencari penghasilan.

Ilustrasi ojek online
Ilustrasi ojek online (Istimewa)

Nasib pilu tersebut dialami Uskari setelah jadi korban tabrak lari sepulang bekerja.

Akibatnya, ia mendapatkan luka serius di kaki kanannya.

Demi menyambung hidup, Uskari harus tetap bekerja meski kedua kaki belum sepenuhnya pulih.

Ia bawa putrinya untuk bantu bekerja.

Bocah bernama Dina tersebut menggantikan peran sang ayah untuk memproses orderan makanan atau paket yang didapat.

Dina kenakan jaket ojol milik ayahnya saat mengantre di kafe.

Tampak tubuhnya yang kecil terselimuti jaket yang kedodoran dengan serius mengamati layar ponselnya.

Potret Dina pun menjadi viral di media sosial dan mendapatkan respons positif dari warganet.

Foto itu diunggah akun Instagram @riiocha dan diunggah kembali oleh akun @dramaojol.id, Minggu (3/1/2020).

Baca juga: Tampang Asli MYD di Depan Publik, Lihat Sosok yang Temani di Kantor Polisi, Kemana Gisel Anastasia?

Kronologi kecelakaan yang dialami Uskari

Dihubungi TribunPalu.com melalui sambungan telepon, Uskari menceritakan kronologi kejadian tabrak lari yang menimpanya.

Ia mengatakan, insiden tabrak lari terjadi pada pukul 02.00 WITA, saat hendak pulang ke rumah, sekitar awal bulan Desember 2020.

Saat itu, Uskari hendak berbelok kanan, tetapi dari belakang sebuah mobil menabrak bagian kiri belakang motornya sehingga membuatnya terjatuh.

"Itu pada saat malam kejadian kan saya otw (on the way atau dalam perjalanan) pulang dari narik."

"Nah, setelah sampai di Soekarno-Hatta sebelum bundaran itu, saya mau belok kanan."

"Pada saat bersamaan itu ada mobil satu arah dari arah Palu ke Mamboro, itu disambar saya punya itu sebelah kiri bagian belakang," jelas Uskari.

Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi hingga membuat tubuh Uskari terpental ke bahu jalan.

"Tapi dengan kelajuan yang tinggi. Laju sekali. Saya terhempas itu ke kanan, itu lutut yang kena pembatas jalan," lanjutnya.

Akibat benturan yang keras, kaki kanan Uskari cedera parah, lututnya terkilir hingga pecah bagian tempurungnya.

"Jadi lutut saya ini retak dan berpindah tempat, terkilir, tapi pecah juga itu tempurungnya," sambung Uskari.

Tak ada yang menolong Uskari hingga ia terpaksa ngesot di rumah sakit.

Baca juga: Bakal Bertemu Hari ini, MYD Ungkap Penyesalan, Gisella Senang akan Jumpa yang Dirindukan: I Love You

Saat ditanya apakah ada saksi di lokasi kejadian, Uskari menjelaskan bahwa tidak ada yang melihat kecelakaan tersebut.

Bahkan sampai 1 jam ia menunggu pertolongan orang yang lewat, tetapi tidak ada bantuan yang datang.

Akhirnya, Uskari pun nekat ke rumah sakit seorang diri dengan menahan sakit di kakinya.

"Tidak ada, sudah jam 2 malam, saya tunggu juga sampai 1 jam tidak ada orang. Jadi saya sendiri ke rumah sakit lah dengan sisa-sisa tenaga," terang Uskari.

Sesampainya di rumah sakit Uskari tak bisa berjalan dan harus menyeret badan atau mengesot untuk mendapatkan pertolongan.

"Ceritanya sampai di rumah sakit itu saya ngesot enggak boleh (bisa) jalan, ngesot pelan-pelan," imbuhnya.

Uskari tidak mengingat betul tanggal kejadian tersebut, tetapi anjuran dokter ia tidak boleh menggerakkan kakinya selama 3 bulan.

"Saya lupa-lupa ingat sekitar awal bulan 12. Tapi ini kata dokter 3 bulan tidak boleh bergerak," ujar Uskari.

Beruntung, Uskari menjadi anggota jaminan Kesehatan Indonesia Sehat (KIS) sehingga perawatan saat itu tidak dipungut biaya.

Namun, untuk perawatannya selama 3 bulan, Uskari mengaku tidak bisa mengurus asuransi Jasa Raharja sehingga ia memilih untuk membayarnya secara mandiri.

"Itu dari KIS sudah dibayar. Iya 3 bulan saya tidak ambil karena prosedurnya itu sangat rempong."

"Kita disuruh ke Jasa Raharja, disuruh ke kepolisian, jadi saya tidak lakukan itu, nanti mandiri saja," kata Uskari.

Baca juga: Pantas Gisel Masih Ceria Meski Jadi Tersangka Video Syur, Psikolog Sebut Sudah Terlatih: Tekanan

Uskari kini sampai nekat bawa putrinya untuk bekerja meski belum pulih.

Ya, untuk menyambung hidup, Uskari harus terus bekerja meski kondisi kakinya belum pulih.

Uskari membawa putrinya, Dina, untuk membantu ia memproses pemesanan makanan atau mengambil paket.

Dina bertugas untuk masuk ke dalam ruangan dan menyelesaikan pesanan, sedangkan Uskari hanya bisa menunggu di luar dan tetap duduk di atas motornya.

Setelah putrinya selesai, Uskari mengantarkan barang tersebut ke alamat pemesan.

Sementara untuk menaiki motornya, Uskari butuh perjuangan keras untuk menjaga cedera tidak bertambah parah.

Sebab, ia menyebut risikonya akan fatal jika lututnya dipaksa bergerak.

"Saya cuma mengantar doang kan sebenarnya, karena saya ini belum boleh jalan, belum boleh bengkokin sama sekali."

"Jadi saat dibengkokan itu kawat yang di dalam jebol dan risikonya itu akan cacat seumur hidup dibilang dokter, 'jadi jangan sekali-kali bengkokan dulu sebelum waktunya'," kata Uskari.

Ia harus mengenakan tongkat untuk menyangga kaki kanannya dan tetap di atas motor saat mengambil orderan.

"Kalau naik motor kan dibantu dengan tongkat, jadi itu nggak boleh bengkok tetap lurus."

"Saya tetap di atas motor sementara ini anak masuk ke restoran begitu, restoran kah, warung kah, atau titipan barang begitu," ujar Uskari.

"Iya tangan kanan pegang tongkat, terus itu tongkat saya tekankan ke tanah, terus kaki kiri itu menopang kaki kanan, kaki kiri saya di bawah kaki kanan," lanjutnya.

Uskari mengaku, sudah membawa Dina bekerja lebih dari 2 pekan sejak keluar dari rumah sakit.

Kebetulan Dina sedang libur sekolah online sehingga ia bisa mengajaknya bekerja.

"Sudah sekitar 16 hari semenjak keluar dari rumah sakit," kata Uskari.

Ia dan Dina bekerja dengan jarak 10 kilometer dari rumah, mulai dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 21.00 malam.

"Biasanya jam 10 sampai jam 9 malam. Sekitar 10 kilometer," imbuhnya.

Ia menyebut kendala yang dihadapi saat bekerja bersama sang putri yakni soal orderan yang diambilnya.

"Apa yang orang pesan dia mau, jadi susah. Itu saja, buat belanja," jelas Uskari.

Baca juga: Rizky Billar Meracau Cium Tangan Cewek, Sohib Pacar Lesty Kejora Terbangun Rasakan Kecupan: Apaan

Kini, kisah Uskari dan Dina viral di media sosial hingga mendapatkan bantuan dari banyak pihak

Banyak penggalangan dana untuk membantu kesembuhan Uskari.

Jika Anda berkenan memberikan donasi, bisa melalui rekening pribadi BRI 750701004734531 atas nama Uskari.

Atau menghubungi nomor telepon Uskari di 0822 9332 0577.

Baca juga: Download MP3 Kumpulan Lagu Minang Terbaru 2020, Ada Ovhi Firsty, Rayola, Andra Respati hingga Ipank

Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Kronologi Driver Ojol Alami Pecah Tempurung Lutut akibat Tabrak Lari, Ajak Anaknya Nekat Bekerja.

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved