Bupati Malang Waspadai Peredaran Cabai Cat Merah
Bupati Malang, Muhammad Sanusi turut mewaspadai peredaran cabai bercat merah yang ditemukan beredar di Jawa Tengah.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi turut mewaspadai peredaran cabai bercat merah yang ditemukan beredar di Jawa Tengah.
Penemuan cabai bercat merah dan sangat berbahaya tersebut juga mengundang atensi Pemerintah Kabupaten Malang.
Sejauh ini, Sanusi menyatakan jika pihaknya belum menemukan cabai bercat merah di pasaran Kabupaten Malang.
"Belum ada laporan dari dinas terkait terkait adanya kasus tersebut," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi.
Sanusi menyarankan supaya pihak berwajib langsung melakukan penangkapan apabila ditemukan tindak pidana pemalsuan cabai itu.
"Jika memang di sini ada yang seperti itu maka langsung ditangkap saja," ujar Sanusi kepada TribunJatim.com.
Sanusi memerintahkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Malang dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang agar segera melakukan pemantauan.
Baca juga: Laga Semifinal dan Final Piala Liga Inggris Resmi Gunakan Format Lima Pergantian Pemain
Baca juga: Update Klasemen Liga Inggris - Liverpool Gagal Menjauh dari Kejaran Mancheseter United
Baca juga: Belum Jadi Nikah, Rizky Billar Kaget Sikap Calon Istri, Lesty Sembur Air dari Mulut: Niat Jahat
Tujuannya, mengawasi kemungkinan adanya pedagang nakal.
Di sisi lain, Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Agung Purwanto, menyatakan belum menerima informasi kasus cabai bercat merah di wilayahnya.
Agung menegaska pernyataannya itu didasarkan pada kondisi nyata di pasar.
"Sampai saat ini tidak ada pengecatan cabai. Hal ini karena Kabupaten Malang memiliki hortikultura yang bagus," kata Agus kepada TribunJatim.com.
Terakhir, Agung meminta masyarakat ikut melaporkan kepada pihak berwajib bila menemukan barang berbahaya itu.
"Siapa saja bila menemukan cabai cat merah cepat melapor ke aparat, karena kalau memang ada kejadian seperti ini sangat merugikan," tutupnya. (ew/Tribunjatim.com)