Mendadak Banjir Sungai Brantas Masuk ke Pemukiman Warga di Gresik, Ecoton Beber Dugaan Penyebabnya
Banjir Sungai Brantas meluber ke daerah dataran rendah di pemukiman warga Gresik. Ecoton Foundation beberp dugaan penyebabnya.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Hujan lebat di wilayah Gresik dan sekitarnya mengakibatkan banjir mendadak di wilayah sekitar Sungai Brantas Wringinanom dan Driyorejo, Jumat (8/1/2021).
Akibat banjir tersebut, perabotan elektronik milik warga banyak yang rusak.
Direktur Lemabaga Kajian Ekologi & Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation & Wetlands Conservation ( Ecoton Foundation ), Prigi Arisandi, mengatakan dugaan penyebab banjir Sungai Brantas meluber ke daerah dataran rendah di pemukiman warga tersebut.
Baca juga: Cerita Nathalie Holscher Kontak Batin dengan Lina Jubaedah saat Tahlilan, Istri Sule: Terima Kasih
Baca juga: Pantas Ali Nurdin Rela Tak Dibayar Meski Sudah Bela Teddy Rebut Harta Lina, Singgung Nasib: Kasihan
Yakni karena di wilayah Wringinanom dan Driyorejo kurang resapan air.
Selain itu, daerah tangkapan air seperti rawa-rawa, sawah, telaga dan lahan terbuka sudah dialihfungsikan menjadi bangunan pergudangan, pabrik dan pemukiman penduduk.
Akibatnya, membuat air hujan ikut membanjiri kawasan pemukiman di wilayah Desa Krikilan, Driyorejo, Sumput, Cangkir dan Bambe.
"Penyebab lain luapan kali Brantas, banyaknya bukit yang dikeruk menjadi tanah urug, membuat berkurangnya kawasan tangkapan air dan air meluas di beberapa desa di Kecamatan Wringinanom dan Driyorejo," kata Prigi.
Baca juga: Hasil Rapat Koordinasi PPKM di Jawa Timur, Polda Jatim Perketat Operasi Yustisi dan Jam Malam
Baca juga: Innalillahi, Dandim 0808/Blitar Meninggal Terkonfirmasi Covid-19, Jenazah akan Dibawa ke Yogyakarta
Lebih lanjut Prigi menambahkan, akibat banjir tersebut, perabotan elektronik di rumah warga dusun Glagamalang Desa Bambe Kecamatan Driyorejo, banyak yang rusak.
Diantaranya Tv, kulkas dan sound syatem rusak.
"Air itu datang dini hari dan cepat, sehingga warga tidak bisa menyelamatkan barang - barang elektronik yang berat tersebut," imbuhnya.
Selain banjir di wilayah Wringinanom dan Driyorejo.
Di wilayah Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik juga terjadi banjir luapan dari jalan raya.
Sebab, hujan deras dan saluran air tidak mampu menampung air, sehingga air meluber ke pemukiman penduduk.
"Baru kali ini hujan lebat dan air di jalan raya masuk ke rumah. Padahal saluran air beru saja diperbaiki. Tapi, tetap tidak mampu menampung air hujan yang sangat lebat," kata Nasikhudin, warga Tlogopojok.
Banjir juga terjadi di wilayah Dusun Karangbolet, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gresik.
Banjir dari saluran air tidak mampu menampung debit air hujan yang lebat, sehingga mengakibatkan banjir dengan genangan air setinggi 40 sentimeter.
"Itu sepeda warga di teras rumah knalpotnya sudah tenggelam," kata Yudi, warga Karangturi.
Penulis: Sugiyono
Editor: Heftys Suud