Berita Arema FC
Tak Mau Berandai-andai, Arema FC: Yang Penting Ada Sepak Bola Entah Apapun Judulnya
Tak mau berandai-andai soal kompetisi saat pandemi Covid-19, Arema FC: yang penting ada sepak bola apapun judulnya.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo sudah tak mau berandai-andai soal kompetisi.
Bagi Ruddy Widodo, di tengah kondisi pandemi Covid-19 (virus Corona) dan tak kunjung ada izin dari pihak kepolisian, ada gelaran sepak bola entah dalam bentuk turnamen, trofeo ataupun event apapun, sudah sangat bagus dan membahagiakan bagi klub.
Pasalnya setelah hampir vakum selama satu tahun karena Covid-19 dan menunggu izin dari kepolisian, kompetisi beberapa kali mengalami penundaan.
Kini Arema FC ingin mendapat kepastian dan tak mau diberi harapan palsu.
"Kalau Arema FC itu sekarang inginnya cuma satu, penting onok bal-balan (ada sepak bola). Entah nanti judul atau labelnya apa. Yang penting ada sepak bola dulu saja sudah senang," kata Ruddy Widodo, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Arema FC Punya Sudut Pandang Lain Perihal Ditundanya Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
Baca juga: Isi Kekosongan Kompetisi, Gelandang Persebaya M Hidayat Berlatih Bersama Teman di Kampung Halamannya
Menurut Ruddy Widodo, jika pihak kepolisian belum bisa mengizinkan adanya kompetisi 2020 berlanjut, paling tidak ada uji coba pertandingan sepak bola dalam skala yang lebih kecil.
Dari situ nanti dapat dilihat bagaimana eksekusinya, mulai dari protokol kesehatan dan juga keamanan.
"Kami memohon dengan sangat para penentu kebijakan, cobalah dulu. Coba izinkan ada pertandingan sepak bola, entah turnamen, trofeo atau apapun. Dicoba dulu. Setelah itu dievaluasi, bagaimana protokol kesehatannya, protokol keamanannya. Jangan dihentikan seperti ini. Sudah hampir satu tahun berhenti. Mudah-mudahan suara Arema FC didengar," ujarnya saat ditemui di Kantor Arema FC.
Manajer asal Madiun itu memberikan saran agar para pemegang keputusan, yakni pihak keamanan, Satgas Covid-19 dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bertemu untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sepak bola.
Baca juga: Ingin Bertahan di Persela, Eky Taufik Bertekad Bawa Laskar Joko Tingkir Lebih Berprestasi
Baca juga: Mulai Latih Pesepak Bola Muda, Bek Madura United Ini Makin Berhasrat Dirikan Akademi Sepak Bola
Baca juga: Diikuti Tiga Pemain Senior Arema FC, Berikut 26 Peserta Kursus Kepelatihan Lisensi C AFC
Ruddy Widodo menilai, karena semua pihak tak menggunakan bahasa sepak bola dalam membahas masalah ini, akhirnya tak menemukan titik temu, yang berujung kompetisi terhenti hampir satu tahun lamanya.
"Kalau ada yang bilang, pandemi masih tinggi, ya bilangnya pakai bahasa sepak bola jangan pakai bahasa kesehatan. Jangan pakai bahasa keamanan. Gak akan ketemu sampai kapanpun. Seperti halnya Pilkada kemarin, kalau pakai bahasa keamanan, gak akan ketemu. Akhirnya ada dimodifikasi protokol kesehatan saat Pilkada. Nah seharusnya di sepak bola juga begitu. Tanpa penonton, protokol kesehatan, apalagi sekarang ada vaksin," jelas Ruddy Widodo.
Editor: Dwi Prastika