Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Awal Tahun Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Pengamat Soroti Faktor 3M, Ada 7 Kecelakaan Sepanjang 2020
Tragedi terjadi awal tahun pesawat Sriwijaya Air jatuh, dan ternyata selama 2020 ada sekitar 7 kecelakaan lain yang tak banyak disadari.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Awal tahun 2021 Indonesia sudah berhadapan dengan tragedi besar kecelakaan pesawat yang lagi-lagi terjadi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 ditemukan kehilangan kontak hingga akhirnya keberadaannya tidak ditemukan sinyal.
Menurut pihak Basarnas dalam konferensi pers Sabtu (9/1/2021) petang, disampaikan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ182 tak pancarkan sinyal ELT.
"Kan mestinya ada pancaran emergency location transmitter atau ELT, itu tidak ada," kata Bagus dikutip dari Kompas.com.
Hal itu pun menjadi sorotan khusus dalam penyelidikan kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 ini.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak diperkirakan jatuh setelah kehilangan kontak pada pukul 14.30 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Ada beberapa kemungkinan yang sudah mulai diteliti oleh beberapa pengamat.
Analisis dari pengamat penerbangan Andi Isdar Yusuf memang ada beberapa kejadian yang sama yang terjadi.
Ia mengatakan, dugaan Sriwijaya Air jatuh di laut karena kejadian disebutkan terjadi beberapa saat setelah pesawat ini takeoff dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dugaan bahwa Sriwijaya Air jatuh di laut diperkuat adanya temuan serpihan diduga dari badan pesawat dan pakaian di perairan Kepulauan Seribu.
Meski diduga jatuh di laut, Andi Isdar Yusuf menegaskan, penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 belum sempat dibahas.
Alumnus Universitas Hasanuddin Makassar ini yakin pihak berwenang pun masih akan fokus pada upaya penemuan pesawat dan evakuasi.

Dalam pernyataannya, Andi Isdar juga mengungkapkan soal adanya faktor 3M yang harus disoroti.
Semua tentu saja berkaitan juga dengan kasus-kasus pesawat jatuh yang kerap terjadi di Indonesia.
Andi Isdar Yusuf mengingatkan faktor 3M yang sudah sangat lazim dalam dunia penerbangan.