Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Komjen Listyo, Eks Ajudan Jokowi Calon Kapolri Baru, Nama Pernah Disebut dalam Sidang Djoko Tjandra

Inilah sosok Komjen Listyo Sigit Prabowo eks ajudan Jokowi yang diusulkan Presiden duduk di kursi Kapolri baru menggantikan Idham Asiz

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kompas.com
Komjen Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan pesan terkait kasus 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Jokowi resmi menyampaikan usulannya terhadap sosok yang pantas menduduki jabatan calon kapolri baru.

Usulan nama dari Jokowi itu adalah Komjen Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Kabareskrim.

Seperti apa sosok Komjen Listyo Sigit Prabowo yang dikabarkan menjadi calon tunggal kapolri tersebut?

Yang tak banyak orang tahu, Komjen Listyo pernah jadi ajudan Jokowi.

Kolase foto Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Jokowi.
Kolase foto Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Jokowi. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO dan BIRO PERS SETPRES / KRISHADIYANT)

Nama Komjen Listyo Sigit Prabowo tengah hangat dibicarakan karena dikabarkan menjadi calon tunggal duduk di kursi Kapolri.

Presiden Joko Widodo menyampaikan usulan nama calon tunggal Kapolri ke DPR pada Rabu (13/1/2021).

"Bapak Presiden menyampaikan usulan pejabat Kapolri dengan nama tunggal yaitu Bapak Drs Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Kabareskrim di Polri," ujar Ketua DPR Puan Maharani dalam konferensi pers di Gedung DPR, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

Mantan ajudan Jokowi tersebut kabarnya bakalan segera menjadi calon kapolri gantikan Jenderal Idham Azis.

Baca juga: Sosok Gatot Eddy Pramono, Kandidat Kuat Kapolri Baru, Pernah Tangani Kasus Pembobolan Kartu Kredit

Profil

Sosok Listyo Sigit Prabowo merupakan pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.

Ia lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969.

Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011, saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi Presiden.

Pada 2014, Listyo pun menjadi ajudan Jokowi.

Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Listyo menduduki sejumlah jabatan di kepolisian.

Yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019, sebelum diangkat menjadi Kabareskrim.

Listyo mulai menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019.

Ia menggantikan Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Idham Azis yang saat itu dilantik menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Sepak Terjang Kasusnya

Ada sejumlah peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo di Bareskrim.

Salah satunya adalah penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang telah buron selama 11 tahun.

Listyo juga membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.

Kemudian, pada Desember 2020, Bareskrim menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terkatung-katung sejak April 2017.

Namun, Tim Advokasi Novel menilai ada kejanggalan dalam proses hukum terhadap kedua pelaku tersebut.

Selain Listyo, empat nama lain yang diserahkan Kompolnas untuk menjadi calon Kapolri.

Yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Boy Rafly Amar.

Baca juga: PERHATIKAN Tahapan Suntik Vaksin Covid-19 & Efeknya, Ini Live Streaming Jokowi Disuntik, Jangan Ragu

Nama Pernah Disebut saat Sidang Kasus Djoko Tjandra

Komjen Listyo ternyata juga pernah dibawa-bawa namanya oleh terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte.

Napoleon sang jenderal bintang dua sempat membuat Listyo Sigit Prabowo heran dan menyayangkannya.

Irjen Napoleon saat menghadiri sidang kasus dugaan penghapusan Red Notice Djoko Tjandra, menyeret nama Komjen Listyo Sigit Prabowo juga.

Listyo merasa Napoleon tak bijaksana mudah saja percaya dengan pengakuan oknum-oknum yang menyeret-nyeret seseorang untuk kepentingan pribadinya.

Seharusnya, kata Listyo, Napoleon mengonfirmasi untuk mencari kebenaran terkait dengan klaim oknum tersebut kepada dirinya.

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Awali Vaksin Covid-19, Menko Ekonomi : Setelah Nakes Diikuti Gubernur

Pernyataan Napoleon sendiri juga tidak dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dirinya ketika itu.

"Kan dia jenderal bintang dua dan pejabat utama seharusnya yang bersangkutan crosscheck apakah betul TS (Tommy Sumardi) memang dapat restu dari saya. Agak aneh kalau ada orang yang membawa nama kita dan orang itu langsung percaya begitu saja kalau mereka dekat dan mewakili orang itu," ujar Listyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/11/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Sigit, pernyataan Napoleon dinilai hanya menyesatkan kebenaran yang ada.

Seharunya, kata Listyo, yang bersangkutan fokus untuk menjawab substansi fakta-fakta konstruksi hukum yang ditemukan oleh penyidik Bareskrim Polri. Tapi, hal itu tidak dilakukan oleh Napoleon.

"Pihak TS juga sudah membantah pengakuan dari NB. Kami meyakini Majelis Hakim pasti akan melihat fakta yang sesungguhnya, mana yang suatu kebenaran dan mana hal yang mengada-ada," ucap Listyo.

Listyo Sigit Prabowo, Komjen yang diusulkan Jokowi jadi calon Kapolri.
Listyo Sigit Prabowo, Komjen yang diusulkan Jokowi jadi calon Kapolri. (Kompas.com)

Artikel diolah dari artikel yang tayang di Tribunnews.com, Wartakota dan Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved