Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Persebaya Surabaya

Uston Nawawi Beber Getir Hidupnya Saat Kompetisi Nasional Mandek, Kini Beri Saran 'Buka Usaha Saja'

Pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi akui pernah ikut merasakan getirnya hidup saat kompetisi nasional dihentikan: terpaksa mengikuti tarkam.

Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM/OFFICIAL PERSEBAYA
Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi akui pernah ikut merasakan getirnya hidup saat kompetisi nasional dihentikan dalam waktu lama.

Hal itu dialaminya saat kompetisi nasional dihentikan pada tahun 2015 silam, akibat pembekuan yang mana dampaknya membuat pemain tidak punya pemasukan.

Sebagai solusinya, untuk menyambung hidup, Uston yang kala itu masih aktif bermain bersama Persida Sidoarjo terpaksa mengikuti pertandingan antar kampung (tarkam). 

Baca juga: Postingan Terakhir Putri, Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Bak Pertanda? Pamer Video Haru: Gak Nyangka

Baca juga: Masuk ke Dunia Lain Cerita Penyelam Cari Korban Sriwijaya Air, Hari Ke-4 Jenazah Mulai Mengapung

"Alasannya tentu untuk jaga kondisi dan menambah penghasilan. Kan waktu itu pengangguran, mirip lah kondisinya seperti sekarang," ujar Uston, Rabu (13/1/2021).

Untuk itu, pelatih yang membawa Persebaya U-16 juara Elite Pro Academy U-16 2019 itu sangat paham dengan kondisi pemain yang mengikuti undangan tarkam.

Tapi, dia tidak lantas mendukung langkah pemain mengikuti tarkam karena di balik itu semua ada resiko yang cukup besar bagi pemain profesional.

"Mungkin saya bisa menyarankan pemain untuk buka usaha. Apalagi sekarang sudah ada media sosial, mereka bisa usaha lewat situ," jelasnya. 

Selain itu, dia menyarankan kepada seluruh pemain untuk bisa bijak mengelola keuangan dan menerapkan pola hidup hemat saat kompetisi belum ada kejelasan.

Baca juga: Pria Surabaya Ini Curi Uang Pacar Sesama Jenisnya, Gelagat Terbaca Korban Saat di Kamar Mandi

Baca juga: 5 Kecamatan di Jember 2 Hari Direndam Banjir, Akses Penghubung Desa dan Pemukiman Warga Terdampak 

"Pemain juga jangan terlalu boros untuk mengelola hasil keringat main bola. Berfikirlah untuk masa depan karena tidak akan selamanya bermain bola," tutup Uston.

Kompetisi nasional baik itu level Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 memang dalam fase vakum sejak pertengahan Maret lalu imbas meluasnya pandemi Covid-19 di Indonesia.

PSSI bersama PT LIB sempat ingin melanjutkan liga pada Oktober 2020 lalu tapi gagal karena tidak mendapat izin dari kepolisian untuk menggelar pertandingan.

Masalah itu belum tuntas sampai sekarang hingga membuat PSSI belum bisa memberikan kepastian kepada peserta liga untuk menggulirkan kompetisi pada Februari 2021 nanti.

Penulis: Ndaru Wijayanto

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved