Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Inilah Keutamaan Hari Kamis, Waktu Istimewa saat Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia: Pintu Surga Dibuka
Syekh Ali Jaber diketahui meninggal dunia di hari Kamis, hari yang memiliki banyak keistimewaan dalam Agama Islam.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Inilah keistimewaan hari Kamis menurut agama Islam.
Apa saja istimewanya hari yang menjadi waktu meninggalnya Syekh Ali Jaber?
Simak selengkapnya.

Diketahui, duka tengah dirasakan masyarakat Indonesia.
Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal pada pukul 08.30 WIB dalam keadaan negatif dari Covid-19.
Almarhum diketahui meninggal dunia di hari Kamis, hari yang memiliki banyak keistimewaan dalam Agama Islam.
Baca juga: Obrolan Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat, Niat Mulia, Mahfud MD: Cetak Sejuta Penghafal Quran
BACA JUGA: Sebelum Wafat, Syekh Ali Jaber Pernah Cerita Kenapa Dia Tak Suka Marah dan Justru Selalu Tenang
BACA JUGA: Foto Makam Syekh Ali Jaber, Irfan Hakim Pegang Benda Ini: Sampai Ketemu Lagi Ya Syekh
Kabar mengenai meninggalnya Syekh Ali Jaber ini telah dibenarkan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi, melalui akun Instagram yayasan tersebut.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia. (HANDOVER)
"Telah wafat Guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber).
Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H," ucap Abdurrahman.
Baca juga: Nilai Itu Bikin Merinding Duka Ridwan Kamil Kuak Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber soal Akhlak: Lebih
Lantas apa saja keistimewaan hari Kamis?
Berikut seperti dikatakan oleh Rasulullah SAW, dikutip TribunJatim.com dari TribunSolo.
1. Hari mendapat ampunan, pintu Surga dibuka
Keutamaan Hari Kamis seperti tersirat dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تفتح أبواب الجنة يوم الاثنين ويوم الخميس فيغفر لكل عبد لا يشرك بالله شيئا إلا رجلا كانت بينه وبين أخيه شحناء فيقال: أنظروا هذين حتى يصطلحا، أنظروا هذين حتى يصطلحا، أنظروا هذين حتى يصطلحا
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis.
Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.
Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)
Baca juga: Wajah Jenazah Syekh Ali Jaber Tersenyum, Tangis Aa Gym Pecah Ungkap Kesaksian: Alhamdulillah Bersih
2. Hari segala amalan ditimbang
Rasulullah bersabda, “Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim)
Selain itu Rasulullah SAW juga menganjurkan Umat Muslim berpuasa tiap Senin dan Kamis.
“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sunguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)
“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At Tirmidzi dan lainnya)
Baca juga: Terkuak Sebab Syekh Ali Jaber Meninggal, Telanjur Serang Paru-paru, Yusuf Mansur: Dipasangkan Alat
Usamah bin Zaid berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ « أَىُّ يَوْمَيْنِ ». قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ « ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ »
“Aku berkata pada Rasulullah ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.”
Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah).
Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Baca juga: Sifat Pemaaf Syekh Ali Jaber ke Penusuknya Semasa Hidup, Minta Alpin Perbaiki Salat dan Menjaga Diri
Kemudian dikutip TribunJatim.com dari Islam Pos, berikut keistimewaan hari Kamis lainnya.
3. Rasulullah senang berpuasa pada Senin dan Kamis.
Hadits dari Siti A’isyah, beliau berkata,”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (Sunan Tirmidzi/III/121-Sunan an-Nasai/IV/202-Sunan Ibnu Majah/I/553-Musnad Imam Ahmad/VI/106
Dalam riwayat lain, dari Abu Harrairah r.a, Bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.” (HR. Muslim)
4. Rasulullah sering melakukan perjalanan pada hari Kamis
Sebagaimana dalam hadits Bukhari Kaab bin Malik Radhiyallahu anhu berkata, “Sangat jarang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.”
Dalam riwayat lain yang juga dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu anhu, “Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (memang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” (Shahih Bukhari/IV/6)
Kata Keluarga soal Pemakaman Syekh Ali Jaber
Adik almarhum Syekh Ali Jaber, Muhammad Jabeer, memastikan almarhum kakaknya tak pernah berwasiat dan meminta untuk dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia mengatakan, pernyataan Syekh Ali Jaber yang ingin dimakamkan di Lombok diucapkannya saat mengisi ceramah di sana.
Menurut dia, pernyataan tersebut hanya cita-cita saja.
Pernyataan ini disampaikan Muhammad untuk mengklarifikasi isu yang viral di media sosial itu.
"Bukan wasiat. Tak pernah wasiatkan ke kami secara ucapan dan tertulis. Itu cita-cita beliau," kata Muhammad Jabeer di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Meninggalkan, Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber ke Anaknya, Bertemu 2 Minggu Lalu, Ungkit soal Istri
Jabeer mengungkapkan, almarhum Syekh Ali Jaber juga pernah bercita-cita untuk dimakamkan di Madinah.
Namun, kata dia, cita-cita tersebut akan sulit terwujud lantaran jauhnya jarak antara Jakarta dan Madinah.
"Cita cita beliau (juga) di Madinah. Tapi susah, apalagi di masa pandemi," ungkap dia.
Jabeer mengatakan, pihak keluarga akhirnya memilih agar Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Daarul Quran, Tangerang.
Lahan pemakaman sudah disiapkan oleh pemilik pondok pesantren itu, Ustaz Yusuf Mansur.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Tinggalkan Bayi yang Masih Dikandung Istri, Anak Sulung Kuak Pesan Terakhir: Jaga
Syekh Ali Jaber juga memulai dakwahnya melalui pesantren tersebut.
Jenazah akan dimakamkan sore ini.
Namun ia meminta masyarakat tak berbondong-bondong datang ke rumah duka atau pun pemakaman.
"Tak perlu kerumunan ke sana, cukup di rumah masing-masing saja (mendoakannya)," tutur dia, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.