Berita Entertainment
Putra Syekh Ali Jaber Bangga Meski Ditinggal Ayah, Percaya Diangkat Derajatnya, Hasan: 'Insya Allah'
Putra Syekh Ali Jaber, Hasan mengaku tak menangis sekalipun saat mendengar kabar ayahnya meninggal dunia.
TRIBUNJATIM.COM - Putra Syekh Ali Jaber, Hasan mengaku tak menangis sekalipun saat mendengar kabar ayahnya meninggal dunia.
Mengenai hal tersebut, Hasan pun membeberkan alasannya tak menangis saat Syekh Ali Jaber wafat.
Tak cuma itu, Hasan juga mengurai cerita saat Syekh Ali Jaber sakit sebelum meninggal dunia.
Baca juga: Ayah Pergoki Pemuda Asyik Sama Anak Gadisnya di Kamar, Pelaku Ngaku Baru Sekali Berhubungan: Semalam
Hasan rupanya sempat menyaksikan sendiri perjuangan Syekh Ali Jaber melawan penyakitnya.
Diakui Hasan, dirinya tidak menangis sekalipun kala mendengar kabar sang ayah berpulang.
Hal itu lantaran Hasan yakin bahwa Syekh Ali Jaber telah ditempatkan di sisi Allah di tempat yang terbaik.
"Alhamdulillah enggak (menangis). Saya bangga karena saya percaya dia (Syekh Ali Jaber) ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik. Insya Allah. Diangkat derajatnya, Insya Allah," kata Hasan dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal KH Infotainment, Sabtu (16/1/2021).
Berbekal keyakinan itu, Hasan pun mengaku bangga pada sosok Syekh Ali Jaber.
Baca juga: Nasib Raffi Ahmad Pasca Vaksinasi, Disidang Hakim PN Depok, Tak Luput dari Hukuman Meski Minta Maaf
Meski telah ditinggal Syekh Ali Jaber, Hasan percaya bahwa sang ayah telah melakukan banyak hal baik selama hidupnya.
"Bangga (pada Syekh Ali Jaber). Makanya saya ditinggal pun tetap bangga. Karena saya tahu, beliau tuh selama hidupnya Insya Allah berbuat yang baik," ujar Hasan.
Bercerita lebih lanjut, Hasan pun mengurai perihal sosok Syekh Ali Jaber.
Diakui Hasan, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang jarang mencurahkan isi hatinya pada keluarga.
Karenanya ketika sakit, Syekh Ali Jaber enggan bercerita banyak.

Alih-alih mengeluh, Syekh Ali Jaber justru memilih tak mengurai rasa sakitnya kepada keluarga.
"Dia sebenarnya jarang cerita. Enggak mau dia (diketahui keluarga bahwa sedang) sakit. Dia maunya diketahuinya lagi senang, mau ajak kita senang"
"Paling cuma bilang 'mau istirahat'. Enggak pernah mau ngomong kalau sakit," imbuh Hasan.
Padahal diakui Hasan, ia menyaksikan sendiri momen kala Syekh Ali Jaber tampak kesakitan.
Yakni ketika Syekh Ali Jaber batuk dengan suara keras di rumahnya.
Baca juga: Bocor Kondisi Ariel NOAH Seusai 24 Jam Menerima Vaksin Covid-19: Gak Ngerasain Pegel, Ngantuk Banget
Ditanya lebih lanjut soal batuknya, Syekh Ali Jaber justru memilih tak banyak bercerita.
"Padahal saya dengar sendiri, di rumah itu batuknya lumayan keras. Cuma setiap ditanya, enggak ngomong apa-apa. Cuma (bilang) capek aja," pungkas Hasan.
Mengenai batuk dan gejala Covid-19 lainnya, Hasan tampak bersyukur.
Sebab sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber telah dinyatakan negatif Covid-19.
"Beliau selalu jaga jarak, pakai masker. Cuma ya kita enggak tahu dari mana kan. Barang enggak kelihatan juga. Sudah takdirnya begitu. Tapi Alhamdulillah sebelum meninggal sudah negatif," ungkap Hasan.
Baca juga: Kondisi Mengkhawatirkan Istri Syekh Ali Jaber Hamil 5 Bulan, Tak Berhenti, Ditinggali Suami Doa
Pesan Syekh Ali Jaber ke Anak-anaknya
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat memberikan pesan kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga shalat.
"Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan Ali Jaber, anak Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, (14/1/2021).
Alhasan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Nadia Salim.
Alhasan menceritakan, semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak meninggalkan shalat.
Alhasan mengatakan, keluarga di Lombok mendengar kabar duka pukul 09.30 WITA.

Semasa hidupnya Syekh Ali Jaber sempat berpesan, jika dirinya meninggal, Ia ingin dimakamkan di Lombok.
Terkait hal ini, Alhasan mengatakan semua keluarga masih menunggu kabar dari Jakarta.
"Ya, kita usahain nanti diurus dulu belum ada kabar. Orang lagi repot semua di sana lagi ngurus semua. Kalau memang bisa dan tidak ada kendala apa-apa kita makamkan di sini (Lombok)," kata Alhasan.
Alhasan mengatakan kontak terakhir dengan ayahnya sebelum masuk ke ICU.
Pantauan Kompas.com, beberapa kerabat dan pelayat tampak berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.
Baca juga: Pembawaan Tenang, Syekh Ali Jaber Pernah Ungkap Rahasia Tak Suka Marah Menggebu-gebu: Pasrah
Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Tangerang
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, jenazah Syekh Ali Jaber akan dimakamkan di kompleks Pesantren Daarul Qur'an, Ketapang, Kota Tangerang.
"Insha Allah kita mengantar Syekh Ali Jaber ke rumah duka dan pemakaman di Pesantren Daarul Qur'an, Ketapang," kata Yusuf dilansir dari tayangan video Kompas TV, Kamis (14/1/2021).
Yusuf mengimbau warga tak menyambangi rumah duka almarhum Syekh Ali Jaber maupun lokasi pemakaman guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
"Tapi mohon saya sekalian mengimbau tidak usah ke rumah duka, tidak usah ke pemakaman," ujar Yusuf.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Tak Menangis saat Syekh Ali Jaber Wafat, Sang Putra Kenang Jawaban Ayah Tiap Ditanya Penyakitnya