Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sisa Hujan Abu Bahaya Vulkanis Hantui Warga Pasrujambe

Sebelum bekerja, ia harus menyapu teras rumah karena dampak hujan abu Gunung Semeru mengotori teras rumahnya

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Tony Hermawan
Hujan abu karena dampak erupsi Semeru 

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Sahir warga Tawon Songo, Kecamatan Pasrujambe pagi ini terlihat sibuk betul. 

Sebelum bekerja, ia harus menyapu teras rumah karena dampak hujan abu Gunung Semeru mengotori teras rumahnya. 

Sahir tidak sendiri. Seluruh warga di Kecamatan Pasrujambe ini memang melakukan hal yang sama seperti Sahir. Mereka saling membersihkan rumahnya dari sisa-sisa hujan abu kemarin.

Memang setelah Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran kemarin, Kecamatan Pasrujambe adalah kawasan yang paling terkena dampak parah. Bisa dipastikan sebelas dusun di kecamatan ini terkena hujan abu vulkanik.

Baca juga: Antisipasi Bahaya Erupsi Semeru, Polda Jatim Berangkatkan 300 Personel Satuan Brimob BKO Ke Lumajang

Sebelas dusun itu, di antaranya adalah Tulungrejo, Sumberingin, Tawon Songo, Jabon, Munggir, Plambang, Ngampuh, Mberpakis, Pasrepan, Dadapan, dan, Kertosari.

"Semua kena. Tapi yang paling parah Dusun Tawon Songo, karena yang paling dekat dengan lereng," kata Sahir, Minggu (17/1/2021).

Sembari tetap melanjutkan menyapu teras rumah, Sahir pun menceritakan kesaksiannya sebelum hujan abu itu datang. 

Saat itu, sekira pukul 17.30 WIB tiba-tiba langit gelap gulita. Selang setengah jam kemudian tiba-tiba hujan abu datang.

"Itu gelap sudah kayak malam gak ada terus hujan abu gak disangka karena sini itu jarang kena dampak. Yang sering itu Kecamatan Supiturang karena dekat jalur lahar," kata Sahir, Minggu (17/1/2021).

Ia mengatakan, hujan abu kemarin intensitasnya juga cukup deras. Bahkan juga disertai angin kencang. Dan terjadi sekitar dua jam.

"Ngeri pokoknya, abunya itu sampai masuk ke dalam rumah. Jadi bukan hanya teras," ujarnya.

Ia memperkirakan, akibat peristiwa itu, kini material abu yang mengotori pemukiman, jalan, bahkan lahan pertanian memiliki ketebalan 1 centimeter.

Tentu jika ada angin datang, abu itu tidak bisa diremehkan begitu saja.Karena jika debu vulkanik terhirup bisa menganggu kesehatan pernapasan. Bahkan debu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.

"Ya semoga nanti ada hujan, biar segera bersih karena debunya kan beracun. Kalau sampai terhirup kan ya bahaya," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved