Realisasi PMDN Jawa Timur Tertinggi se-Indonesia Sepanjang Tahun 2020
Jawa Timur berhasil menempati posisi tertinggi Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang tahun 2020.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Sedangkan realisasi PMA sebesar Rp 22,6 triliun ditopang oleh sektor industri kimia dan farmasi yang menyumbang angka sebesar Rp 8,9 triliun. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia yang berlokasi di Tuban, telah mencatatkan realisasi investasi di sektor ini sebesar Rp 4,9 triliun.
Dari sisi negara asal, kontributor utama investasi asing di Jawa Timur adalah Singapura dengan realisasi sebesar Rp 9,8 triliun, disusul Jepang dengan kontribusi sebesar Rp 4,6 triliun.
Sementara itu, lanjut dia, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama total realisasi PMA dan PMDN di Jawa Timur dengan mencatatkan angka Rp 16,8 triliun, Kabupaten Gresik di posisi kedua dengan realisasi Rp 16,5 triliun. Kemudian di urutan ketiga Kabupaten Pasuruan (Rp 7,9 triliun), diikuti Kabupaten Sidoarjo (Rp 6,8 triliun), dan Kabupaten Tuban (Rp 6,1 triliun).
Jika dibedah per kategori, maka Kabupaten Tuban mencapai realisasi PMA tertinggi dengan menyumbang Rp 5,7 triliun, disusul Kabupaten Pasuruan (Rp 3,5 triliun), Kabupaten Gresik (Rp 2,0 triliun), Kabupaten Mojokerto (Rp 1,7 triliun), dan di posisi kelima Kabupaten Jombang (Rp 1,6 triliun).
Baca juga: PPKM Jatim Diperpanjang di 17 Daerah, Gubernur Khofifah Terbitkan Kepgub Baru
Sedangkan untuk kategori PMDN, Kota Surabaya mencatatkan angka tertinggi sebesar Rp Rp 15,8 triliun, disusul Kabupaten Gresik (Rp 14,4 triliun), Kabupaten Sidoarjo (Rp 5,4 triliun), Kabupaten Pasuruan (Rp 4,4 triliun), dan Kabupaten Probolinggo di posisi kelima dengan capaian Rp 3,6 triliun.
Di sisi lain, peran PMA dan PMDN ini juga sedang didorong menuju pembangunan iklim investasi yang lebih inklusif. Sebelumnya, atas fasilitasi BKPM RI (18/1), enam perusahaan besar dari Jawa Timur turut menandatangani kerja sama kemitraan dengan 18 UMKM.
“Kemitraan saling menguntungkan antara PMA PMDN dengan UMKM di Jatim akan terus kita dorong, agar sektor UMKM kita dapat terlibat di rantai pasok global dan bisa naik kelas,” jelasnya.
Khofifah mengaku optimistis momentum kebangkitan investasi Jawa Timur akan terus berlanjut pada 2021.
Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebagai garda terdepan dalam pengembangan investasi di Jawa Timur, awal tahun ini telah berinovasi memberikan pelayanan perizinan secara online, melalui aplikasi JOSS (Jatim Online Single Submission).
"Kita berharap dengan adanya JOSS, yang juga akan diseiringi inovasi dan bangkitan-bangkitan lainnya dari innercircle kita sendiri, tahun 2021 kita songsong dengan capaian-capaian yang lebih baik,” pungkasnya.