Janggalnya Kematian Sekeluarga di Blitar, Tubuh Anak Petunjuk Penting, Warga Kuak Fakta: Hidup Damai
Heboh misteri kematian satu keluarga yang aneh, sang ayah gantung diri dan dua anaknya meninggal dengan luka di sekujur tubuhnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Penemuan beberapa jasad di sebuah rumah di daerah Blitar belakangan ini menjadi hal yang menghebohkan.
Hal itu lantaran mereka ditemukan dalam kondisi kematian yang tak biasa.
Satu keluarga ditemukan tewas bersamaan.
Setelah dilakukan olah TKP, polisi menemukan tubuh anak menjadi petunjuk penting dalam kasus misterius satu ini.
Sementara itu, tetangga juga mengungkap beberapa fakta soal keluarga.
Baca juga: Rahasia Angel Sepang Buat Wakil Ketua DPRD Sulut Kecantol, Sudah 2 Kali Dilabrak, Kabar Hamil Viral

Satu keluarga ditemukan tewas di Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Blitar, Jumat (29/1/2021).
Melansir Kompas.com, mereka adalah ayah dan dua anak yang masih belia.
Sang ayah, Suyani (67) ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya. Leher Suyani terjerat kain selendang yang diikat di atap kamar yang tanpa plafon.
Sementara dua anaknya Nanda Finzah Fransisca (21) dan Samuel Ardian Pradana (9) ditemukan tewas di kamar yang bersebelah dengan kamar sang ayah.
Saat ditemukan, tubuh dua anak terlentang bersebelahan di atas kasur.
Di tubuh mereka ditemukan banyak luka lebam.

Baca juga: Firasat Istri Sah Wakil Ketua DPRD Sulut Sebelum Labrak Pelakor Jadi Ratu, Kini Angel Miris: Takut
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela menduga kematian mereka tak wajar.
"Entah siapa yang meninggal dunia duluan, itu masih dalam pendalaman. Anggota masih melakukan olah TKP," paparnya
Kini setelah diselidiki polisi mucul kejanggalan dari kasus tersebut.
Terkait hal tersebut membuat kasus itu belum ada titik terang.
Lantas beberapa penemuan yang ada pada tubuh sang anak dipercaya polisi bisa menjadi kunci yang sangat penting.
Sebab ditemukannya beberapa bagian lebam di tubuh sang anak.

Di tubuh anaknya, yang banyak luka lebam, sehingga ada dugaaan kematiannya itu tak wajar.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban itu karena apa. Namun, untuk menyelidiki penyebab kematian itu, jenazah mereka akan dioutopsi," kata AKBP Leonard M Sinambela, Kapolres Blitar.
Menurutnya, korban Suyani ditemukan di dalam kamarnya sendiri.
Saat ditemukan, tubuhnya dalam kondisi menggantung, dengan leher terjerat kain selendang yang terikat pada blandar atap kamarnya.
Atap kamarnya belum terpasang plafon.

Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, meski sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TK), polisi masih belum bisa mengungkap penyebab kematian, khususnya dua anak yang masih belia.
Setelah ditinggal istrinya meninggal dunia setahun lalu, Suyani satu-satunya orang yang merawat dua anaknya.
Ketiganya tinggal di rumah yang cukup sederhana.
Baca juga: Guyonan Gus Baha, Sopir Panik Saat ke Acara Haul KH Hamid Pasuruan, Malah Diajak Guyonan Gus Baha
Jasad kedua anaknya, ditemukan dalam satu kamar, yang bersebelahan dengan kamar bapaknya.
Tubuh kedua anaknya ditemukan bersebelahan dengan posisi terlentang di atas kasur tempat tidurnya.
"Entah siapa yang meninggal dunia duluan, itu masih dalam pendalaman. Anggota masih melakukan olah TKP," paparnya.
Namun, dari hasil olah TKP ditemukan banyak kejanggalan.
Beda dengan kematian bapaknya namun di tubuh kedua anaknya ditemukan beberapa luka lebam yang mencurigakan.
Entah bekas apa itu, di lengan kedua tangan mereka mulai siku dan pergelangan tangannya, ditemukan beberapa luka lebam.
Baca juga: Lesty Kejora Kembali Permak Diri, Kesakitan Rahang Disuntik Demi Pipi Tirus, Persiapan
Termasuk, juga ditemukan luka lebam di leher mereka.
Sepertinya, itu bekas ada gerakan kekerasan dari luar mereka.
"Kami belum bisa memastikan soal hal itu karena masih kami dalami. Makanya, jenazah mereka itu akan dioutopsi untuk bisa memastikan penyebab kematian mereka," ungkapnya.
Selain dilakukan autopsi terhadap jenazah korban, petugas juga akan memeriksa beberapa saksi.

Para tetangga korban atau warga di sekitar tempat tinggal satu keluarga ini pun turut dimintai keterangan oleh polisi.
Menurut warga, kematian korban dan dua anaknya itu cukup membuat tetangganya gempar.
Banyak tetangga yang tak percaya dengan kejadian tersebut karena diketahui keluarga mereka sangat baik dan hidup damai.
Selama ini keluarga korban dikenal baik-baik saja dan hampir tak terdengar ada masalah.
Meski hidupnya bukan berkecukupan namun hal itu tak sampai jadi masalah.
Mereka itu hidup bertiga.
Suyani selain jadi bapak juga sekaligus jadi ibu dari kedua korban karena istrinya, Ny Titik, sudah setahun lalu meninggal dunia karena sakit.
Tentunya, korban memang terpukul karena ditinggal istrinya dan itu wajar.
"Selama ini mereka hidup damai, bahkan tiap akhir pekan terlihat ketiganya berangkat beribadah ke gereja. Termasuk, hubungan dengan para tetangganya juga cukup baik," ungkap salah seorang tetangganya.
Baca juga: Teddy Ngelunjak Malah Minta Rp10 Miliar, Ngotot Tolak Dikasih Warisan Lina Jubaedah, Dia Berhak!
Ditambahkan, korban itu memang tergolong keluarga biasa.
Mereka menempati rumah berukuran 6x8 m2, yang dibangun sendiri.
Lokasi rumahnya berada di belakang di antara deretan rumah warga lainnya.
Bahkan, jalan yang menuju ke rumah korban hanya bisa dilewati sepeda motor.
Rumahnya cukup sederhana seperti dapur dindingnya masih terlihat bata merahnya.
Untuk menghidupi keluarganya, Suyani bercocok tanam.
Sebab, selain punya lahan garapan sendiri juga punya garapan dari lahan perhutani.
Itu tak jauh dari rumahnya dan ditanami tanaman seperti jagung, ketela, lombok, dll.
"Kalau soal makan, tak ada masalah. Kadang, juga dapat kiriman uang dari anaknya yang pertama (Henok, usia 30). Mereka bekerja di Timor-Timur dan sering mengirimi uang bapaknya," paparnya.
Sebelumnya, penemuan kematian keluarga di Blitar ini memang menggemparkan warga sekitar tempat tinggal.
Jumat (29/1/2021) pagi itu, tak bisa menghubungi bapaknya meski sudah beberapa kali ditelepon.
Meski nada terhubung namun tak diterima. Tak hanya bapaknya namun HP adiknya, Nanda, juga demikian.
Karena khawatir dengan apa yang terjadi kepada keluarganya, ia telepon ke tetangganya, Nur Haya (19).
"Mulai pagi Jumat (29/1/2021) tak berhasil menghubungi bapak dan adiknya, ia (Henok) menghubungi tetangganya. Intinya, minta tolong, untuk memberi tahu bapaknya, kalau ditelepon bolak-balik tapi nggak bisa," paparnya.
Hanya selang beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 10.20 WIB, Nur Haya mengecek ke rumah korban.
Rumahnya bersebelahan dengan rumah korban. Namun, pintu depan rumah korban terkunci sehingga ia mengecek ke pintu belakang. Karena tak terkunci, ia lewat pintu dapur.
Betapa kagetnya Nur Haya, saat kakinya baru beberapa langkah berada di dalam rumah korban, terlihat tubuh Suyani menggantung. Itu terlihat dari luar karena
Pintu kamar korban terbuka.
"Kata Nur Haya, tadi pagi, korban masih terlihat beraktivitas di sekitar rumahnya. Namun, kok sudah terlihat seperti itu," ungkapnya.
Melihat korban dalam kondisi seperti itu, Nur Haya langsung keluar rumah sambil berteriak tolong-tolong dan warga langsung berdatangan.
Begitu tahu apa yang terjadi, warga ramai-ramai masuk ke dalam rumah korban, untuk mencari keberadaan kedua anak korban.
Ternyata, kedua anaknya juga mengalami hal yang sama.
Baca juga: Goyangan Zaskia Gotik Pakai Rok Mini Pasca 2 Bulan Lahiran Direkam Sirajuddin Mahmud, Lumayanlah
Artikel di atas diolah dari artikel yang tayang di Tribunnews.com dan Grid.ID