Purnoaji Penyandang Disabilitas di Blitar Sukses Tekuni Usaha Kerajinan Truk Mainan dari Limbah Kayu
Purnoaji, penyandang disabilitas di Kota Blitar yang sukses menekuni usaha kerajinan truk mainan dari limbah kayu.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi Purnoaji (42), untuk berkreasi.
Penyandang disabilitas ini sukses menekuni usaha membuat kerajinan truk mainan anak-anak berbahan limbah kayu.
Tumpukan limbah kayu dari tempat penggergajian memenuhi halaman rumah Purnoaji di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (3/2/2021).
Sebagian kayu yang sudah dipotong ditata berdiri berjajar di depan dan samping rumah. Potongan kayu itu baru saja dicat dan sedang dijemur.
Potongan-potongan kayu itu merupakan bahan untuk membuat kerajinan truk mainan milik Purnoaji.
Purnoaji sendiri terlihat sibuk merakit truk mainan yang sudah dipesan pelanggan. Tangan kirinya tampak cekatan menggunakan alat paku tembak.
Sedang kedua kakinya digunakan untuk menopang potongan kayu yang akan dipaku sehingga membentuk truk mainan.
Tidak sampai 30 menit, Purnoaji sudah selesai merakit satu truk mainan.
• Diterjang Derasnya Air Pegunungan, Puluhan Rumah Tulungagung Kebanjiran, Tanaman Padi Terancam Mati
Purnoaji merupakan penyandang disabilitas yang sukses menekuni usaha membuat kerajinan truk mainan.
Bapak dua anak ini kehilangan lengan kanannya setelah terjatuh dari pohon ketika masih kelas 3 SD. Lengan kanannya patah dan harus diamputasi.
"Sebenarnya saya lahir normal. Ketika kelas 3 SD, saya terjatuh dari pohon saat main layang-layang. Lengan kanan saya patah dan diamputasi," kata Purnoaji.
Keterbatasan fisik itu tak lantas membuat Purnoaji minder berkarya. Berbekal pengalaman dari balai pelatihan keterampilan penyandang disabilitas di Bangil, Pasuruan, dia bertekad menekuni usaha kerajinan berbahan kayu.
• Hadiahkan Korean Cake di Hari Valentine, Desain Simpel Aesthetic dengan Warna-warna Pastel
"Setamat SMP, saya ikut pelatihan keterampilan khusus penyandang disabilitas di Bangil, Pasuruan, selama dua tahun. Saya memang ikut pelatihan kerajinan kayu," ujarnya.
Ketika mengawali usaha, Purnoaji tidak langsung membuat kerajinan truk mainan anak-anak.