Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terjawab Teka-teki 5 Sosok Diduga Kudeta Demokrat, Ada yang Langsung Chat SBY hingga Berawal Curhat

Ini ternyata 5 sosok yang diduga ada dalam kelompok kudeta Partai Demokrat. Setelah isu ramai, ada yang langsung chat SBY hingga curhat.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com
Momen ketika SBY dicium tangannya oleh Moeldoko saat masih jadi politisi 

Penulis: Ignatia Andra | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Teka-teki lima sosok yang diduga ada dalam kelompok kudeta yang disebutkan oleh AHY terhadap Partai Demokrat sedang menjadi sorotan saat ini.

Lima sosok terduga tersebut pun mulai dibicarakan.

Bahkan, mereka di antaranya langsung menanggapi selepas dituding ada dalam kelompok tersebut.

Satu di antara sosok yang dibicarakan adalah Moeldoko, Kepala Staf Kantor Kepresidenan.

Baca juga: Pulang Kerja, Istri Histeris Pergoki Suami & Anak Asyik Hubungan Intim, Rela Bungkam Aib 5 Tahun

AHY bicara soal kudeta di Partai Demokrat
AHY bicara soal kudeta di Partai Demokrat (Istimewa/TribunJatim.com)

Terungkap sudah teka-teki siapa saja sosok yang ada di dalam kelompok kudeta Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ada lima orang yang diduga terlibat dalam gerakan kudeta Partai Demokrat.

Dari lima orang ini, empat orang di antaranya merupakan kader serta mantan kader Partai Demokrat.

Sementara satu orang lainnya adalah pejabat penting pemerintahan atau orang dalam lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah menjadi teka-teki, akhirnya sejumlah politikus Partai Demokrat membeberkan kelima tokoh tersebut.

Baca juga: Menohok Pesan Celine Lihat Stefan William Akui Pernikahan Retak & Pisah Akun Sosmed: Tak Ingin Drama

Mereka adalah Marzuki Alie, Jhoni Allen, Nazaruddin, dan Darmizal. Keempat tokoh ini merupakan kader serta mantan kader Partai Demokrat.

Sosok keempat orang ini diungkapkan oleh politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Marzuki Alie, Jhoni Allen, Nazaruddin, dan Darmizal," kata Rachland, Selasa (2/2/2021).

Rachland mengaku mendapat informasi tersebut dari kesaksian kader Demokrat. Namun, ia tak menyebutkan siapa nama kader yang dimaksud.

Sementara itu, satu nama lainnya adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Baca juga: Adegan Malam Pertama Syahrini Capek, Reino Ngaku Malu: Lebih Heboh, Incess: Aku Dibangunin Jam 1

Moeldoko tanggapi pernyataan AHY soal kudeta Partai Demokrat
Moeldoko tanggapi pernyataan AHY soal kudeta Partai Demokrat (Tribunnews.com)

Dugaan keterlibatan Moeldoko dalam gerakan kudeta Partai Demokrat diungkapkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief dalam akun Twitter miliknya @Andiarief_. 

Sementara itu, beberapa nama yang disebutkan di atas mulai menanggapi kebenaran informasi yang menyebut mereka masuk dalam kudeta.

Moeldoko misalnya menyatakan kecurigaannya dituding sejak berawal dari dirinya yang diajak mendengar curhatan soal kader internal Partai Demokrat.

Berawal didatangi rombongan kader-kader SBY yang curhat problem internal Partai Demokrat, Moeldoko merasa itu sebab dituding AHY lakukan kudeta.

"Konteksnya apa, menuding saya seperti itu?" kata Moeldoko.

Kepala Staf Presiden, Moeldoko, menjawab tudingan dirinya disebut terlibat rencana kudeta Partai Demokrat.

Moeldoko di acara Mata Najwa
Moeldoko di acara Mata Najwa ((YouTube/Najwa Shihab))

Ia menduga tudingan itu berawal dari banyaknya kader Demokrat yang mendatangi kediamannya untuk curhat permasalahan partai.

Moeldoko mengaku memang ada banyak tamu yang datang ke rumahnya.

Sebagai mantan Panglima TNI, ia mengatakan tak memberi batasan pada siapapun yang berkunjung ke rumahnya.

"Beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ya dan saya orang yang terbuka."

"Saya mantan Panglima TNI, tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapapun," terang Moeldoko, Senin (1/2/2021), dalam konferensi pers virtual, dilansir Tribunnews.

"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa?"

"Ya saya tidak mengerti dari ngobrol-ngobrol itu biasanya diawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian, berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gue dengerin aja gitu," tambah dia.

Baca juga: Isi Surat AHY ke Jokowi Soal Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko Sebut AHY Baper: Jangan Ganggu Istana

Tak hanya soal kader Demokrat yang mendatangi kediamannya, Moeldoko menduga tudingan rencana kudeta dilayangkan karena masalah foto.

"Mungkin dasarnya foto-foto ya. Orang ada dari Indonesia timur, dari mana-mana datang ke sini kan pingin foto sama gue, ya saya terima aja."

"Apa susahnya, itu yang namanya seorang jenderal yang tidak memiliki batas dengan siapapun."

"Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan aja, saya tidak keberatan," beber dia.

Baca juga: Kader Partai Demokrat Kabupaten Malang tetap Setia Dukung AHY

Sementara itu, pihak lainnya bahkan langsung mengirimi mantan Presiden SBY pesan setelah teka-teki nama pihak yang melakukan kudeta keluar.

Adalah Politikus senior Partai Demokrat Marzuki Alie tidak terima dituduh menjadi bagian kelompok yang ingin mengambil alih partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono itu.

"Saya sudah WA (WhatsApp) ke Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya minta tolong dibuktikan. Kalau tidak bisa buktikan, saya minta dia disanksi sesuai AD/ART partai," ujar Marzuki Ali saat dihubungi, Jakarta, Selasa (2//2/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Menurutnya, tuduhan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan dan pihak lain kepada dirinya sebagai bagian kelompok ingin kudeta, tidak memiliki dasar dan bukti.

"Kalau dia bisa buktikan, ayo buktikan. Tapi kalau tidak bisa buktikan, awas loh. Kalau AHY nuduh saya tidak bisa buktikan, dia mundur dari Ketua Umum, kalau dia nyebut nama saya," ucap Marzuki.

"Pak Syaief Hasan itu nyebut nama saya, buktikan, kalau saya tidak terlibat, mundur dia dari Demokrat," sambung Marzuki.

Marzuki menyebut, Syarief Hasan kerap memfitnah dirinya sejak dulu dalam berbagai rapat internal Partai Demokrat, di mana saat itu dituduh akan melawan SBY selaku pimpinan partai.

"Saya diemin saja, karena dia mau mencari posisi, mau dapet jabatan. Tapi sekarang fitnah saya, dia sampaikan ke publik, ini persoalan. Ini bukan main-main, fitnah betul," kata mantan Ketua DPR itu.

Ia pun menegaskan, tidak pernah melakukan pertemuan dengan Kepala Staf kepresidenan Moeldoko untuk mengambil alih Demokrat dari AHY.

"Saya bertemu dengan pak Moeldoko dimana? Saya telepon apa? Kalau saya ngomong sama dia (Moeldoko), harus buktikan, kalau tidak bisa buktikan mundur loh," ucapnya.

Baca juga: AHY Ungkap Rencana Kudeta Terhadap Partainya, Demokrat Jatim: Kami Sudah Ikrar Setia kepada Ketum

Artikel di atas diolah dari artikel Tribunnews.com Marzuki Alie Hubungi SBY Via WhatsApp Tak Terima Dituduh Jadi Bagian Kelompok 'Kudeta' AHY dan Dugaan Moeldoko soal Tudingan Terlibat Kudeta Demokrat, Berawal Curhatan para Kader hingga Foto

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved