Kilas Balik
Soekarno Sebut Gaya Pacaran Benny Moerdani dengan Pramugari Cantik Tak Normal, Simak Ending Kisahnya
Presiden Soekarno pernah menyebut gaya pacaran Benny Moerdani tak normal. Saat itu, Benny Moerdani belum menjadi jenderal.
Hartini merupakan pramugari Garuda Indonesia.
Pangkat letda umumnya diperoleh anggota TNI setelah lulus pendidikan Akademi Militer (Taruna).
Karena kemudian bergabung dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan sekaligus merupakan personel intelijen andal, Benny Moedani kerap melaksanakan misi rahasia.
Misi itu tidak boleh diketahui siapapun, termasuk pacarnya sendiri, Hartini.
Ketika sedang mendapat tugas khusus, Benny tidak pernah pamit kepada Hartini. Dia langsung ‘menghilang’ begitu saja.
Meski menjalani pola berpacaran yang tidak normal, hubungan Benny dan Hartini tetap baik-baik saja, hingga usia pacaran mereka nyaris lewat delapan tahun.
Presiden Soekarno yang juga memiliki hubungan baik dan perhatian khusus kepada Benny, justru merasa tidak enak dengan pola pacaran Benny-Hartini.
Dia menilai waktu pacaran itu sudah terlalu lama.
Bung Karno akhirnya memaksa Benny untuk segera menikah.
Itu dengan pertimbangan waktu pacaran Benny-Hartini sudah terlalu lama dan karier Benny di militer yang makin cemerlang.
Saat itu, Bung Karno mengatakan akan makin ideal apabila Benny memiliki seorang istri.
Akhirnya, Benny dan Hartini menikah di Jakarta pada 12 Desember 1964.
Menariknya, resepsi pernikahannya dirayakan Bung Karno di Istana Bogor.
Lelaki romantis dan kaku
Ketika sudah menikah, Benny yang makin disibukkan oleh misi rahasia sebagai pasukan komando dan personel intelijen, seperti dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora, makin jarang di rumah.