Investasi di Sidoarjo Merosot Tajam Sepanjang Tahun 2020, Dewan Minta Pemerintah Permudah Perizinan
Investasi di Sidoarjo merosot tajam sepanjang tahun 2020, dewan pun meminta pemerintah untuk permudah perizinan penanaman modal.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Reporter: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Angka investasi di Sidoarjo mengalami penurunan luar biasa sepanjang tahun 2020 kemarin.
Dibanding beberapa wilayah lain di Jawa Timur, Sidoarjo turun di peringkat empat, di bawah Kabupaten Pasuruan.
Angka penurunannya pun terbilang tajam.
Pada tahun 2019, nilai investasi di Sidoarjo tembus Rp 23 triliun, sepanjang tahun 2020 kemarin hanya mencapai Rp 6,8 triliun.
Tak pelak, kondisi inipun memantik reaksi dari kalangan DPRD Sidoarjo.
Dewan mendesak Pemkab Sidoarjo, dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk meningkatkan lagi kreativitas dan inovasinya.
• Curiga Cium Bau Tak Sedap, Warga Sidoarjo Temukan Mayat Pria Membusuk di Pinggir Sumur
• Bluru Kidul Jadi Daerah Pertama di Sidoarjo yang Terapkan PPKM Mikro, Warga Bekerja Diperbolehkan?
“Memang kita sedang berada di situasi pandemi Covid-19, tapi penurunan itu jauh. Malah kita berada di bawah Pasuruan. Ini perlu dilakukan pengembangan inovasi dan sebagainya, supaya investor kembali masuk ke Sidoarjo,” kata anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, Agil Afendi.
Ketika investasi menurun, tentu perekonomian juga melambat. Kemudian penyerapan tenaga kerja juga menjadi berkurang, sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
“Makanya, pemerintah harus bekerja lebih ekstra lagi. Mengembalikan kepercayaan investor, agar perusahaan-perusahaan besar bisa berdatangan menanamkan investasinya di Sidoarjo,” lanjutnya.
Dewan juga meminta pemerintah mempermudah perizinan terkait penanaman modal. Bisa lebih fleksibel, yang penting tidak merugikan lingkungan dan tidak melanggar aturan-aturan yang ada.
• Sidak Pabrik Cokelat Bubuk di Sidoarjo, Pj Bupati Hudiyono Ingatkan Pentingnya Prokes Covid-19
• PPKM Mikro di Surabaya, Pemkot Hanya Pakai 3 Zona, Whisnu Sakti Buana: Kita Agak Beda, Lebih Ketat
“Peningkatan investasi sangat penting, karena outputnya jelas. Kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Terpisah, Kepala DPMPTSP Sidoarjo, Ari Suryono mengakui data tersebut.
Menurutnya, sejak dua tahun terakhir sistem permohonan penanaman modal sudah tersentra di pemerintah pusat melalui program OSS.
“Setiap tahun kami terus melakukan inovasi dan berkreasi untuk meningkatkan nilai investasi yang masuk. Semoga, ke depan bisa benar-benar maksimal hasilnya,” jawab Ari Suryono.
• Didukung APBD, Penerapan Tilang Elektronik di Sidoarjo Bisa Lebih Cepat Terealisasi
• Diduga Menganiaya Tukang Potong Rambut Tunarungu di Tulungagung, Dua Anak Punk Dibekuk Polisi