Terjadi Banjir Bandang di Kabupaten Madiun, Imbas 4 Jam Diguyur Hujan Intensitas Tinggi
Kabupaten Madiun diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sebabkan banjir bandang di sekitaran Dusun Serampang Mojo, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Hefty Suud
Reporter: Rahadian Bagus | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Madiun, Minggu (14/2/2021) petang.
Imbasnya, terjadi banjir bandang di sekitaran Dusun Serampang Mojo, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.
Banjir dengan ketinggian dua meter ini berasal dari luapan Kali Widas.
Baca juga: Tawaran Merekrut Pemain Asing Datang, Manajemen Persebaya Tak Mau Asal Comot: Inventarisasi Dulu
Baca juga: Dorong Kejari Kota Pasuruan Seret Aktor Intelektual Dugaan Pemotongan BOP Ponpes, Madin
Banjir bandang terjadi dua kali, pertama dengan debit air kecil pukul 17.30 WIB dan disusul banjir bandang dengan debit air besar pukul 18.00 WIB.
22 rumah terdampak dan 6 rumah rusak berat terdampak banjir tersebut.
"Banjir yang kedua, mencapai ketinggian sekitar dua meter, kira-kira sekitar 15 menit," kata Kalaksa BPBD Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, Senin (15/2/2021) ketika dikonfirmasi.
Baca juga: Mengintip Rumah Jokowi di Solo, Dulu Beli Nyicil Sekelilingnya Sawah, Kini Ada Sumur dan Ruang Salat
Baca juga: 14 Selamat dari Tenggelamnya KM Berhasil II, Tim Polairut dan BPBD Sumenep Cari 3 Korban Lainnya
Hujan dengan durasi sekitar empat jam tersebut juga memicu tanah longsor di Desa Batok Kecamatan Gemarang dengan tinggi sekitar 10 meter dan lebar 15 meter.
Hal ini menyebabkan tertutupnya ruas jalan penghubung Kare - Gemarang.
Longsor juga terjadi di Desa Sumberbendo Kecamatan Saradan yang menutup jalan penghubung desa Tulung-Sumberbendo dengan lebar sekitar 5 meter dan tinggi sekitar 7 meter.
Selain itu, Jalan Poros menuju Selo Gedong juga tertutup tanah longsor yang terjadi di Desa Kare Kecamatan Kare dan jalan hubung Tritisan-Cermo tertutup akibat tanah longsor di Desa Randualas Kecamatan Kare.
Secara keseluruhan, terdapat 10 titik tanah longsor menimpa dua rumah, satu warung dan menutup tujuh akses jalan.
Sedangkan banjir merendam 22 rumah dan menyebabkan enam rumah rusak berat. Banjir bandang mulai surut sekitar satu jam kemudian.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami bersama Kapolres Madiun, AKBP Bagoes Wibisono, meninjau langsung ke titik bencana dan memberi dukungan kepada masyarakat yang terdampak.