Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peran Orangtua Sebagai Mentor dalam Mengasah Bakat dan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Satu di antara pendiri Yayasan Peduli Kasih ABK, dr Sawitri Retno Hadiati, mengatakan, mengedukasi orangtua jauh lebih penting daripada si anak.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/MELIA LUTHFI
Kelas Diskusi Akademi Ability yang diselenggarakan oleh Yayasan Peduli Kasih ABK bekerja sama dengan TribunJatim Network, Rabu (17/2/2021). 

Reporter: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang anak berkebutuhan khusus atau ABK memiliki kelebihan yang anak lain tidak punya.

Oleh karena itu, sebagai orangtua harus bisa membimbing anak hingga menemukan bakatnya.

Satu di antara pendiri Yayasan Peduli Kasih ABK, dr Sawitri Retno Hadiati, mengatakan, mengedukasi orangtua jauh lebih penting daripada si anak.

"Yang berperan penting bukan anaknya, tapi orangtuanya. Maka dari itu kami fokus bersama orangtua," kata dr Sawitri dalam acara kelas diskusi Akademi Ability, Rabu (17/2/2021).

Menurutnya, orangtua dikatakan lebih penting daripada anak karena setiap anak itu hebat.

"Tidak ada yang salah dari seorang anak berkebutuhan khusus. Mereka tetap punya bakat atau keterampilan masing-masing yang tidak dipunyai anak lain. Maka dari itu, kita parenting orangtuanya untuk bisa menjadi mentor dan coach bagi anak," jelasnya.

Baca juga: Cukup dengan Meludah, Saliva Based Testing Diklaim Lebih Akurat dari Tes Swab PCR Biasa

Baca juga: Masker Painting Cantik Kreasi Diah Gardenia, Ada Berbagai Motif, Merak Sampai Gegunungan

Sejalan dengan itu, Trainer di Woman Coach Surabaya, Chrisantine Angelina, menuturkan, orangtua memang sudah seharusnya menjadi coach sekaligus mentor bagi anak.

Sebab, intensitas bertemu antara orangtua dan anak lebih lama.

"Orangtua berperan sebagai coach berarti bertugas menggali minat dan bakat yang ada dalam diri anak-anak semua. Jadi dengan hal kecil saja orangtua harus bisa mengenali tanda itu. Apa minat apa bakat anak," ujar Chrisantine.

Tak hanya menjadi coach, Chrisantine menegaskan peran orangtua sebagai mentor ABK juga penting.

Baca juga: Mengasah Rasa Percaya Diri Anak Lewat Pelatihan Public Speaking

Baca juga: Konsisten Terapkan 5M, Model Cilik Dapat Apresiasi Dari Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya

"Mentor bagi anak ini berarti orangtua mau untuk membagi pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki pada anak yang ingin belajar," ujarnya.

Chrisantine mengatakan, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum orangtua melakukan coaching dan mentoring pada anak mereka. Orangtua harus bisa menerapkan 3M pada anak mereka.

"M yang pertama adalah mengakui. Bagaimana orangtua bisa mengakui bahwa anak mereka memiliki keistimewaan. Kemudian M yang kedua adalah menerima dengan ikhlas apapun kondisi anak," urainya.

M selanjutnya, lanjut Chrisantine, adalah fase yang tak kalah penting, yakni memutuskan.

Baca juga: Resign dari Pekerjaan, Ella Surya Mantap Menjadi Makeup Artist Profesional: Karena Hobi

Baca juga: Entrepreneur dan F&B Counsultant Chris Albion Ingin Terus Kembangkan Kuliner Tradisional Nusantara

Fase ini adalah yang nantinya akan menentukan perkembangan ABK ke depannya.

"Setelah mengakui dan menerima, orangtua harus bisa memutuskan langkah apa yang selanjutnya diambil. Memutuskan meminta pertolongan ke yang ahlinya supaya perkembangan anak bisa lebih maksimal," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved