Cerita Perjalanan Travel Blogger Irene Komala di Hutan Perempuan Papua dan Tips Liburan saat Pandemi
Berikut ini beberapa tips atau rekomendasi Traveling Saat Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang dibagikan oleh Travel Blogger, Irene Komala.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Elma Gloria Stevani
Kerang, kepiting dan udang yang ditemukan biasanya dijual di pasar tradisional atau menjadi bahan makanan untuk seisi rumah.
Namun, untuk memudahkan pencarian kerang kepiting dan udang, perempuan di Kampung Enggros harus melepaskan seluruh busananya.
Karena tak menggunakan busana itulah, hutan itu disebut Hutan Perempuan dan hanya dikhususkan bagi perempuan.
Tidak hanya menjadi tempat mencari makan bagi kehidupan sekitarnya.
Hutan Perempuan di Kampung Enggros juga dijadikan tempat bercerita dari hati ke hati antar perempuan oleh mama-mama di kampung itu.
Hal yang diceritakan mama-mama adalah masalah perempuan, anak, hingga masalah suami-istri.
Menurut mama-mama di Kampung Enggros, alam lah yang mendengar cerita kehidupan mereka.
“Mereka (Perempuan Enggros) tidak bisa curhat di Para-para atau balai-balai. Jadi mereka ngobrolnya di hutan.
Mereka menilai, hutan itu tempat yang bukan cuma ngambil bahan makanan, tetapi di hutan itu kita bebas bercerita,” papar Irene Komala.
Berwisata ke Papua adalah sebuah pengalaman yang mengesankan bagi Irene Komala.
Meski sudah pernah ke sana, wanita pecinta Ikan Gabus Kuah Hitam, Tahu Telor dan Pecel Tulungagung ini masih ingin traveling ke Papua jika mendapatkan kesempatan kedua.
“Aku pengen banget ke Papua. Aku pernah menulis di blogku. Dalam tulisanku, “semoga suatu hari aku bisa mengunjungi Indonesia Timur, mengunjungi Papua”. Akhirnya, keinginanku terwujud. Masyarakat Papua baik-baik banget, ramah banget.
Pokoknya asik lah di sana. Kita bisa ngobrol dengan mama-mama di Papua. Mempelajari budaya Papua. Kayak aku suka dan berkesan banget. Jadi kalau diajak lagi ya aku mau banget sih,” pungkas Irene Komala sambil tertawa.
Pengalaman Menyantap Ulat Sagu
Dunia kuliner memang tidak pernah ada matinya. Semakin hari, makanan semakin bervariasi baik dari segi rasa maupun dari bentuknya.