Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mau Ambil Uang di ATM Bersama, Saldo Rp 36 Juta Ketua KPU Malah Amblas: Call Center Tak Ngangkat

Apes, mau ambil uang di ATM Bersama di Sidoarjo, uang Rp 27 juta Ketua KPU Sidoarjo di kartu ATM malah amblas terkuras: call center tak angkat telepon

Penulis: M Taufik | Editor: Mujib Anwar
istimewa
Ilustrasi - Apes, mau ambil uang di ATM Bersama di Sidoarjo, uang Rp 27 juta milik Ketua KPU Sidoarjo di kartu ATM malah amblas terkuras: call center tak angkat telepon 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Berniat mau ambil uang di ATM bersama yang ada di Sidoarjo, uang Rp 36 juta milik Ketua KPU Sidoarjo yang ada di kartu ATM malah amblas terkuras.

Dalam kondisi darurat tersebut, ketika sang Ketua KPU Sidoarjo menghubungi bank, malah call center tak mengangkat teleponnya.   

Nasib apes saat ambil uang di ATM tersebut dialami oleh M Iskak, Ketua KPU Sidoarjo.

Dia menjadi korban penipuan modus ganjal ATM .

Uang sekitar Rp 36 juta dalam rekening M Iskak dikuras habis oleh pelaku.

Petistiwa itu bermula saat M Iskak hendak mengambil uang di ATM, yang dekat dengan rumahnya. ATM bersama di gerbang Perumahan Citra Garden, Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

"Kejadiannya pada Rabu (17/2/2021) sore sekira pukul 16.00 WIB kemarin," kata M Iskak, Kamis (18/2/2021).

Ketua KPU Sidoarjo, M Iskak, menjadi korban bandit bermodus ganjal ATM, Rabu (17/2/2021).
Ketua KPU Sidoarjo, M Iskak, menjadi korban bandit bermodus ganjal ATM, Rabu (17/2/2021). (TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK)

Saat itu dia masuk ke bilik ATM bersama yang paling Utara. Ketika memasukkan kartu ATM-nya, hanya masuk separuh. Selanjutnya ia menarik kartu ATM itu.

M Iskak sempat mencoba memasukkan lagi kartu ATM-nya, namun tetap tak bisa.

"Akhirnya saya keluar bilik. Dan saat di depan bilik ATM itulah, ada seseorang yang bertanya ke saya," ujarnya.

Baca juga: Polresta Sidoarjo Raih Penghargaan Pelayanan Prima dari Kementerian PANRB, Kapolresta Sangat Bangga

Baca juga: Pencairan Dana Desa Lancar, Pemkab Ponorogo Sebut Penerapan PPKM Mikro Bisa Optimal

"Orang itu tanya 'kenapa? apa gak bisa?' Saya jawab 'iya, tidak bisa. Kartu ATM tidak bisa masuk,'" lanjutnya.

Mendapat jawaban itu, orang berbaju abu-abu tersebut mengaku heran karena dia bisa.

Sejurus kemudian, dia menawarkan bantuan kepada M Iskak.

M Iskak mengakuk tidak curiga karena orang itu awalnya mencoba ATM yang dibawa sendiri dan berhasil masuk. Namun tidak dilanjutkan transaksi.

Dari sana M Iskak diminta kartu ATM-nya dengan dalih dicoba.

Ternyata saat yang memasukkan orang tak dikenal itu, ATM bisa masuk ke mesin.

"Saat itulah mungkin kartu ATM saya ditukar dan saya tidak tahu," terang M Iskak.

Orang itu langsung keluar dari bilik ATM. Sementara M Iskak melanjutkan upaya transaksinya.

Namun ketika dia memasukkan nomor PIN ATM-nya, di layar muncul tulisan PIN salah. Padahal, yang dimasukkan adalah PIN sebenarnya.

"Saat saya panik pencet nomor PIN, ada orang lain berusaha mengintip dari bilik sebelah," lanjutnya.

Dari sana, M Iskak mulai curiga. Dia cepat-cepat menekan tombol cancel, kemudian berusaha menghubungi call center bank.

"Karena menelepon call center tidak diangkat, saya langsung ke bank terdekat. Tepatnya di sebelah Hotel Luminor," urainya.

Saat sampai di parkiran bank, M Iskak terkejut dan yakin sudah menjadi korban kejahatan.

Dia menerima pemberitahuan lewat SMS ada transaksi penarikan yang di rekeningnya sampai 10 kali, dengan total Rp 9.750.000.

Iskak pun menemui satpam bank untuk melakukan pemblokiran karena bank sudah tutup.

Satpam bank sudah ikut bantu telepon ke call center, namun tak diangkat.

"Akhirnya, uang yang tersimpan dalam tabungan saya habis, hanya sisa Rp 100 ribu. Terakhir itu, ada SMS pemberitahuan ada transaksi transfer dua kali, dengan nilai Rp 27 juta," sesalnya.

Dari sana, M Iskak kemudian menuju ke Polresta Sidoarjo. Melaporkan kejahatan yang telah menimpa dirinya. Dia berharap, komplotan bandit itu bisa segera tertangkap.

Kasus ganjal ATM bukan kali pertama terjadi di kawasan Kota Sidoarjo.

Sekira satu bulan lalu, warga Pondok Jati juga menjadi korban kejahatan serupa.

Dia kehilangan Rp 62 juta dari dalam rekeningnya.

Pakai senar dan call center palsu

Sementara itu, sebelumnya Tim Resmob Satreskrim Polres Ponorogo berhasil meringkus 4 kawanan spesialis pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Minggu (24/1/2021) dini hari.

KBO Satreskrim Polres Ponorogo, Iptu Rosyid Efendi menjelaskan kawanan pembobol mesin ATM itu, sempat beraksi di salah satu ATM di seberang SPBU Jetis, Ponorogo, 26 Desember 2020 lalu.

"Dari aksinya pelaku berhasil menggasak uang sejumlah Rp 25 juta dari satu korban," kata Rosyid, Senin (25/1/2021).

Rosyid menyebutkan ada lima pelaku yang beraksi dalam operasi tersebut yang mempunyai peran masing-masing.

Modus operandinya adalah dengan memasang sebuah senar di mesin ATM dan memasang stiker call center baru untuk menutupi nomor call center yang asli.

Ketika ada korban yang akan melakukan transaksi, kartu ATM yang telah dimasukkan ke mesin ATM tersebut macet terganjal senar tersebut.

"Salah satu pelaku lalu berpura-pura menolong korban dan menyarankan agar menelpon call center palsu tersebut," ucap Rosyid kepada TribunJatim.com.

Pelaku lain yang berperan sebagai call center lalu meminta korban untuk menyebutkan password kartu ATM korban.

Setelah berselang beberapa waktu, pelaku lain mengambil kartu ATM yang tersangkut senar tersebut menggunakan besi dan tang.

"Pelaku ini spesialis pembobol ATM antar kota. Sebelumnya pernah beraksi di Bogor, Brebes, Kendal, lalu Solo dan terakhir di Ponorogo," ucapnya.

Komplotan ini diringkus Satreskrim Polres Ponorogo saat akan kembali beraksi di Kabupaten Jombang.

"Dari lima pelaku, empat berhasil kita amankan dan satu pelaku masih DPO (Daftar Pencarian Orang)," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved