Berita Arema FC
Manajemen Arema FC Sebut Nilai Kontrak Pemain pada Musim 2021 Turun
Wabah corona yang sudah satu tahun ini di Indonesia, selain berdampak terhadap semua sektor juga berimbas pada besaran nilai kontrak pemain sepak bola
Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
Reporter: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rochman
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wabah corona yang sudah satu tahun ini bergejolak di Indonesia, selain berdampak terhadap semua sektor juga berdampak pada besaran nilai kontrak pemain sepak bola.
Musim ini manajemen Arema FC memastikan nilai kontrak pemain mereka turun dibanding musim lalu sebelum terdampak Covid-19.
Ini terjadi karena pemasukan klub dipastikan menurun, setelah adanya regulasi turnamen dan kompetisi tanpa penonton.
Baca juga: Sebelum Pengganti Carlos Oliveira Datang, Asisten Pelatih Arema FC Akan Ambil Alih Kemudi Tim
Baca juga: Legenda Timnas Brasil Pele Bikin Pengakuan Mengejutkan, Gemar Selingkuh hingga Lupa Jumlah Anak
Bahkan menurut General Manager Arema FC, Ruddy Widodo kondisi ini tidak hanya terjadi di Arema FC saja, melainkan nyaris semua klub Liga 1.
"Income dipastikan hilang satu, tidak ada pemasukan dari penonton. Lalu sponsor, alhamdulillah semua stay di Arema, tapi nilainya bisa jadi turun, karena semua sektor terdampak pandemi."
"Makanya kami juga memaklumi. Dan kami harap pemain juga memahami, mungkin nilai kontraknya akan turun," kata Ruddy Widodo, Minggu (21/2/2021).
Soal besaran turunnya nilai kontrak ini, Ruddy tak bisa menyebutkan.
Namun pihaknya memastikan ada penurunan nilai kontrak, yang mau tak mau harus diterima pemain.
"Turunnya sampai berapa? Kami antar klub sudah telfon-telfonan dan antar klub tidak beda jauh," ujarnya.
Baca juga: Pelatih Madura United Rahmad Darmawan Beri Penjelasan Soal Kepergian Rivaldi Bawuo
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Liverpool Vs Everton, The Toffees Putus Tren Negatif Atas The Reds
Pihaknya berharap agar para pemain menerima dengan lapang dada dan legawa.
Pasalnya laga tanpa penonton memang memberi dampak besar pada pemasukan klub, sementara aturan tanpa penonton sudah disepakati semua pihak, sekaligus syarat penting polisi memberikan izin.
"Kami mohon dengan sangat pada pemain-pemain agar sabar dan mohon pengertiannya."
"Satu hal yang pasti kompetisi tanpa penonton, klub sebesar Arema, Persib, Persija, Persebaya pemasukan dari penonton itu nomer tiga setelah sponsor dan uang dari owner."
"Kalau tidak ada penonton otomatis pemasukan akan sangat berkurang. Mau mengandalkan subsidi, Arema tiga-empat tahun terakhir sudah tidak menjadikan subsidi makanan pokok, cuma vitamin saja," jelas pria asal Madiun itu.