Satpol PP Pamekasan Razia PSK di Warung Kopi, Angkut Satu Perempuan, Ngaku Nagih Arisan
Petugas Satpol PP Pamekasan, Madura mengamankan seorang perempuan berpakaian seksi yang kedapatan duduk-duduk di warung kopi remang-remang sisi timur
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Petugas Satpol PP Pamekasan, Madura mengamankan seorang perempuan berpakaian seksi yang kedapatan duduk-duduk di warung kopi remang-remang sisi timur Pasar 17 Agustus, Senin (15/2/2021) pukul 21.00 WIB.
Diamankannya perempuan berkaos kuning ini, saat petugas Satpol PP Pamekasan menggelar operasi rutin penegakan peraturan daerah (Perda) nomor 1 tahun 2017 dan nomor 3 tahun 2019.
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Hasanurrahman mengatakan, operasi rutin penegakan peraturan daerah (Perda) nomor 1 tahun 2017 dan nomor 3 tahun 2019 ini, perihal ketertiban sosial.
Meliputi, penertiban perempuan pekerja malam (PSK), pengamen jalanan, anak jalanan, pengemis dan penyandang masyarakat kesenjangan sosial (PMKS).
Baca juga: Resmi Meluncur di Jatim Hari Ini, All New PCX 160 Lebih Gesit Berkat Rangka Baru, Simak!
Kata dia, saat malam itu anggotanya melakukan patroli, berhasil mengamankan seorang perempuan berinisial M yang kedapatan berpakaian seksi sedang duduk-duduk di warung kopi remang-remang depan Pasar 17 Agustus.
"Malam itu semua warung kopi di sepanjang Jalan Pintu Gerbang hingga depan Pasar 17 Agustus kami datangi semua," kata Hasanurrahman kepada TribunMadura.com, Sabtu (20/2/2021).
Pria yang akrab disapa Ainur ini juga menjelaskan, dasar anggotanya melakukan patroli perempuan pekerja malam itu, menindaklanjuti laporan warga sekitar.
Kata dia, warga sekitar memberikan informasi kepada pihaknya bahwa di warung kopi remang-remang sepanjang Jalan Pintu Gerbang hingga Pasar 17 Agustus diduga sering dijadikan tempat transaksi jual beli jasa esek-esek.
Selain laporan itu, berdasarkan informasi warga setempat, di tempat warung kopi remang-remang tersebut, biasanya hingga larut malam, sering dijadikan tempat mangkal perempuan berpakaian seksi.
"Kami patroli itu untuk memastikan ada tidak perempuan yang begitu, yang sesuai laporan dari masyarakat sekitar," ujar Ainur.
Saat melakukan patroli malam hari itu, anggota Satpol PP Pamekasan langsung mengangkut seorang perempuan yang kedapatan duduk-duduk di warung kopi remang-remang depan Pasar 17 Agustus.
Berdasarkan penjelasan Ainur, sebelum anggotanya membawa perempuan itu ke Kantor Satpol PP Pamekasan, terlebih dahulu ditanyakan mengenai identitasnya, apakah membawa KTP atau tidak.
"Ternyata setelah kami cek, perempuan ini tidak membawa KTP. Lalu saya perintahkan anggota saya agar membawa perempuan itu ke Kantor Satpol PP Pamekasan," cerita Ainur.
Setiba di Kantor Satpol PP Pamekasan, Ainur mengaku langsung melakukan interogasi terhadap perempuan tersebut.
Saat ditanya kemana KTPnya, perempuan tersebut mengaku hilang terseret banjir pada Januari 2021 lalu berserta berkas KKnya yang juga ikut terhanyut.
Menurut pengakuan perempuan tersebut, ia sudah mengurus KTP dan KKnya yang hilang ke kelurahan setempat.
Namun hingga kini, tak kunjung selesai.
"Saya bilang ke perempuan ini agar segera mengurus KTP dan KKnya yang hilang itu, supaya tidak terjadi suatu penilaian yang buruk dari masyarakat terhadap pribadinya kalau tidak punya kartu identitas," saran Ainur.
Kata Ainur, perempuan ini mengaku berasal dari Lamongan.
Namun, yang bersangkutan sudah belasan tahun tinggal di Pamekasan dan ngekos di area Jalan Sersan Mesrul.
Kesehariannya, perempuan itu mengaku bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Alasan dia kenapa ada di warung kopi remang-remang itu malam hari, karena mau nagih uang arisan ke si penjual kopi," beber Ainur
Menurut Ainur, saat perempuan tersebut diamankan, memang hanya berdua saja dengan si penjual kopi.
Sedangkan, segelas kopi yang dipesan oleh perempuan ini masih tampak hangat dan belum diseruput.
"Orang ini bilangnya hanya sebentar di warung kopi itu. Waktu baru mau duduk, katanya langsung ada petugas patroli Satpol PP yang datang tiba-tiba dan langsung diamankan," ucap Ainur.
Penilaian Ainur saat melakukan interogasi terhadap perempuan ini, pakaiannya perempuan tersebut terlihat agak seksi dan sedikit ketat, serta bergincu merona.
Ia mengaku, sudah memberikan peringatan terhadap perempuan tersebut agar tidak duduk-duduk di warung kopi remang-remang itu melebih jam malam.
"Karena khawatir penilaian masyarakat setempat mengenai tempat itu sudah negatif," tutupnya.