Kasus Brutal Bripka CS Belum Kelar, Ada Lagi Oknum Polisi Acungkan Senpi Warga Takut, Motif: Cinta?
Terungkap kasus baru ada lagi oknum polisi acungkan senjata api (senpi) buat warga takut, padahal kasus brutal Bripka CS saja belum kelar.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Publik saat ini sedang heboh membicarakan kasus brutal Bripka CS yang tembak dan menewaskan dua warga sipil serta satu orang anggota TNI.
Kasus brutal Bripka CS masih terus diusut oleh kepolisian secara masif.
Kejadian brutal itu berlangsung pada Kamis (24/2/2021) subuh, dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Tak hanya itu saja, beberapa warga di sekitar pun dibuat takut.
Belum sampai seminggu, kasus lain yang turut menghebohkan ikut terjadi.
Baca juga: Inul Daratista Bahas Selingkuh, Sindir Nissa? Merusak Kebahagiaan Orang, Dewi Perssik Membara!
Baca juga: ‘Persembunyian’ Nissa Sabyan Ketahuan, Ayah Komar Bantu Tutupi Skandal? Rumah Sempat Didatangi Ayus
Sebuah rumah Indekos, Jalan Kebon Kacang 2, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pukul 06.00 WIB, Jumat (26/2/2021), dihebohkan dengan sikap seorang pria.
Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Singgih Hermawan, mengatakan pria tersebut diduga seorang polisi bernisial PN berpangkat Briptu.
Oknum polisi bawa senpi (senjata api) yang kemudian penampilannya membuat warga sekitar Tanah Abang menjadi takut.

Informasi lain yang beredar sangat ramai di media sosial diunggah oleh akun instagram @Putra_militer.
Dalam sebuah video seorang oknum polisi bernisial PN berpangkat Briptu diduga membawa senjata api, di Jalan Kebon, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/2/2021) pagi.
Dalam video di akun Instagram tersebut, warga sekitar bersama petugas keamanan berhasil mengamankan pelaku.
Setelah diperiksa, warga sekitar mendapatkan Kartu Tanda Anggota yang diduga berasal dari Satuan Intel Polda Metro Jaya.
Masih melansir video di Instagram tersebut, PN mencari perempuan berinisial F (25 tahun).
Baca juga: Alasan Brutal Bripka CS Tembak TNI Pratu Martinus di Bar, Dihukum Mati? Detik-detik Subuh Berdarah
Dikatakan akun tersebut, PN diduga membawa senjata api dan sempat ancam warga yang melihat aksinya.
Respons PN diduga mengeluarkan senjata api lantaran dituduh sebagai pencuri.
Namun, Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Singgih Hermawan membantah hal tersebut.
Singgih menyebut, antara PN dan F diduga memiliki hubungan asmara.
"Ada hubungan pribadi. Tapi kami tidak mengurus hal itu. Kami urus soal perkara perusakan pagar rumah indekosnya saja," kata Singgih, saat dikonfirmasi, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Kisah Suami Hati Baja, Istri Selingkuh & Bunuh Anak Sendiri, Tetap Cinta, Sayang Takdir Berkata Lain
Setelah ditelusuri oleh pihak yang berwajib secara mendalam, akhirnya didapatkan kesimpulan motif kejahatan yang dilakukan oleh PN.
Ada dugaan motif pribadi yang mendasari aksinya seperti cinta.

Singgih menyebut, antara PN dan F diduga memiliki hubungan asmara.
"Itu juga kalau pemilik indekosnya ini melaporkan hal tersebut," lanjutnya.
Sebelumnya, PN disebut telah merusak pagar indekos yang dihuni F.
PN merusak pagar indekos tersebut karena penasaran dengan F.
Dia ingin bertemu F. Tapi perempuan yang dicarinya itu tidak ada.
"Berteriak mencari-cari F di mana. Tidak ada jawaban," ucapnya.

Setelah merusak pagar indekos, PN pun mendatangi kamar indekos F.
Namun, pintu kamarnya terkunci sehingga PN nekat merusaknya
"Dia berusaha mencongkel pintu kamarnya F," ucap F.
Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
"Masih didalami sama anggota di lokasi. Masih cari saksi mata," tutup Singgih.
Baca juga: Polisi Cekik 2 Gadis Sekaligus sampai Tewas, Korban sempat Minta Tolong, Ada Luka di Bagian Intimnya
"Jadi bukan pencurian. Ada hubungan pribadi antara pelaku dengan F. Pelaku diduga dari kepolisian," lanjutnya.
Pelaku berinisial PN berpangkat Briptu.
Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
"Masih didalami sama anggota di lokasi. Masih cari saksi mata," tutup Singgih.
Baca juga: Sosok Pratu Martinus, Ditembak Mati Bripka CS Polisi Mabuk, Meninggal Jelang Ulang Tahunnya 3 Maret
Sementara itu, menilik kasus yang serupa menimbulkan keribuatan hingga berdampak hilangnya 3 nyawa oleh seorang oknum polisi, membuat publik miris hati.
Kini, nasib keluarga pun menjadi yang paling memilukan.
Kasus brutal aksi Bripka CS misalnya, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Diketahui, Praka Martinus Riski Kardo Sinurat tewas ditembak Bripka CS di Kafe RM, Cengkareng, Jakarta Barat Kamis (25/2/2021).
Anggota Kostrad TNI AD ini tewas ditembak Bripka CS bersama dua pegawai Kafe RM, Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak.
Bripka CS yang tercatat sebagai anggota Polsek Kalideres sudah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam dipecat sebagai anggota Polri.
Baca juga: Alasan Brutal Bripka CS Tembak TNI Pratu Martinus di Bar, Dihukum Mati? Detik-detik Subuh Berdarah
Komandan Denma Kostrad Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan mengatakan, Praka Martinus meninggalkan 1 orang istri dan 2 anak yang masih kecil.
"Almarhum meninggalkan 2 orang anak, 1 laki-laki umur setahun dan yang perempuan umur 3 tahun," ucap Wahyu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kamis (25/2/2021).
"Praka Martinus tercatat sebagai anggota Tamtama dari Kompi Pengawal (Kostrad)," ia menambahkan.
Setelah pemeriksaan tim dokter RS Polri Kramat Jati rampung, jenazah Praka Martinus bakal disemayamkan di rumah duka Kecamatan Cisoka, Tangerang.
Dari rumah duka, rencananya, Jumat (25/2/2021) pagi, jenazahnya akan dibawa ke kampung halaman di kota Medan, Sumatera Utara, untuk dimakamkan.
"Dari rumah duka akan diterbangkan ke Medan, ke daerah Tapanuli Utara, melalui Bandara Udara Silangit."
"Kemudian sampai di sana pemakaman diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Baca juga: Ditolak Berbuat Asusila, Ayah Tiri Malah Sebar Foto Bagian Vital Putrinya saat Mandi ke Media Sosial
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 18.19 WIB jenazah Praka Martinus, Doran Manik, dan Feri masih berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
3 peti jenazah sudah dibawa masuk ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati menandakan proses pemeriksaan tim dokter sudah rampung.
Jenazah Doran Manik rencananya dimakamkan Lampung, sementara Feri di Pulo Brayan Kota, Medan.
Istri Praka, Ledy Harti Simamora (29), tampak hadir ke RS Polri Kramat Jati mengurus proses pengambilan jenazah suaminya sambil membawa anak.
Mengenakan kaus oranye, Ledy tampak tak kuasa menahan duka ditinggal suaminya.
Ia hanya terduduk lemas dipapah anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Malam-malam Ayus Satroni Rumah NS, Nissa Sabyan Malah Pergi ke Bogor, Ayah: Senyam-senyum Biasalah
Sementara itu, Marupa Rumahorbo menyesalkan aksi Bripka CS menembak 3 korban di Kafe RM hingga tewas.
Marupa kehilangan menantunya, Doran Manik, yang bekerja sebagai kasir di kafe tersebut.
Saat proses pengambilan jenazah Doran Manik, Marupa tidak hanya berharap Bripka CS mendapat hukuman setimpal.
Ia juga menuntut pelaku memperhatikan anak korban.
"Cuma saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuan keluarga," ucap Marupa.
"Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," ia menambahkan.
Doran Manik merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan 2 anak laki-laki dan 1 perempuan masih kecil.
Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun.
Anak kedua berusia 9 tahun, sementara anak perempuan berusia 2 tahun.
"Makannya saya harap siapa pun yang melakukan (penembakan) ini agar tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, itu permintaan keluarga," ujarnya.
Setelah proses autopsi rampung jenazah Doran rencananya dimakamkan di Lampung.
Di RS Polri Kramat Jati, istri Doran, Ratna Berlian Rumahorbo (40) datang langsung mengurus jenazah suaminya.
"Sekarang kita masih menunggu proses autopsi selesai. Mudah-mudahan cepat selesai jadian bisa segera dibawa ke Lampung untuk dimakamkan," tuturnya.
Baca juga: Tak Ada Arti 9 Tahun Temani Ayus, Ririe Mantap Cerai, Kondisinya Kini Pilu, Nissa Cuma Sebut ‘Ujian’
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan duka mendalam atas tewasnya prajurit TNI Angkatan Darat (AD).
Praka Martinus tewas ditembak oleh anggota polisi Bripka CS di sebuah kafe di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021), sekitar pukul 04.00 WIB.
"Bela sungkawa saya yang mendalam atas kejadian ini," kata Irjen Fadil kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2021) siang.
"Sebagai Kapolda Metro Jaya, atasan tersangka, saya menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada masyarakat, kepada keluarga korban, dan kepada TNI AD," ucap Fadil.

Baca juga: Sudah 2 Tahun Nikah, Syahrini Pernah Ngamuk Ditanya Kapan Hamil, Kini Akui Tubuh Tak Seperti Dulu