Harga Cabai Rawit di Lamongan Mencapai Puncak, Sudah Sepekan Ini Tembus Rp 105 Ribu Per Kilogram
Harga cabai rawit di Lamongan mancapai puncak, Rp 105 ribu perkilogram. Kepala Disperindag Muhammad Zamroni beber penyebabnya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Hefty Suud
Zamroni menyebut, naiknya harga cabai rawir di Lamongan ini akibat rendahnya pasokan dari petani padahal permintaan pasar masih cukup tinggi.
Faktor kedua, katanya, akibat curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi cabai rawit seperti Banyuwangi, Blitar, Kediri dan dari Lamongan sendiri yang membuat cabai mati karena penyakit layu sehingga pasokan pun berkurang.
Antara lain pasokan dari wilayah-wilayah penghasil lombok seperti Kediri, Malang dan Blitar turun, termasuk pasokan dari Lamongan sendiri karena cuaca sehingga sebagian besar gagal panen.
Salah satu pedagang Pasar Sidoharjo Lamongan, Nurhayati membenarkan, kenaikan harga cabai rawit ini.
Berdasarkan pengalamannya selama berdagang, Rusmini menyebut, kenaikan harga cabai kerap terjadi saat musim penghujan.
"Karena saat musim hujan seperti saat ini, banyak petani yang gagal panen padahal setiap hari pasti ada yang nyari," Nurhayati.