Diterjang Angin Kencang, Papan Reklame di Tulungagung Ambruk, Warga: Tahu-tahu Ada Suara Keras Bruk
Akibat hujan deras disertai angin kencang, papan reklame di Tulungagung ambruk, Warga: Tahu-tahu ada suara keras bruk.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah papan reklame ukuran besar di Simpang Empat Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, ambruk diterjang angin kencang, Selasa (2/3/2021) pukul 16.15 WIB.
Papan reklame ini menutup satu lajur jalan raya penghubung antarkecamatan ini.
Papan reklame ini menjadi sarana promosi rumah makan yang ada di sebelahnya.
Sebuah kabel listrik ikut putus karena tersangkut papan reklame saat ambruk.
Lalu lintas dari arah Boyolangu ke Tulungagung juga terganggu.
"Tahu-tahu ada suara keras, bruk langsung ambruk," ujar Diana Puji Lestari, seorang tenaga administrasi kursus pengemudi mobil, yang ada satu bangunan dengan rumah makan.
Saat kejadian, terjadi hujan deras disertai angin kencang.
Baca juga: Tulungagung Masuk Zona Kuning Covid-19, Diyakini Karena Penerapan Prokes dan PPKM Mikro
Baca juga: Sertijab Bupati Ponorogo Sugiri Digelar 4 Maret, Sampaikan Pidato Pertama di Depan Gubernur Khofifah
Diana mengatakan, saat kejadian jalanan sedang sepi.
Sehingga saat baliho jatuh tidak mencelakakan pengguna jalan.
"Kebetulan tidak ada yang lewat, tahu-tahu ambruk," katanya.
Personel Polsek dan Koramil Boyolangu mengamankan jalan agar jalan tetap bisa dilalui.
Petugas satpol PP, pemadam kebakaran, dan BPBD yang tiba di lokasi mengalami kesulitan saat berupaya mengevakuasi material papan reklame ini.
Baca juga: Baru 5 Pengelola Wisata Tulungagung yang Ajukan Izin Operasional Sejak Ditutup Total Akibat Pandemi
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Kota Blitar, Belasan Pohon Tumbang Timpa Toko Hingga Musala
Untuk mempercepat evakuasi, petugas menggunakan mobil double gardan milik BPBD untuk menyeret material.
"Kami tidak bawa alat potong besi. Terlalu lama jika menunggu alat," terang Kasi Penegakan Perbup dan Perda Satpol PP Tulungagung, Artista Nindya Putra yang menunggui proses evakuasi.